Kementrans dan juga LPDP luncurkan Beasiswa Patriot tahun depan

Kementrans kemudian juga LPDP luncurkan Beasiswa Patriot tahun depan

Ibukota – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) kemudian Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana meluncurkan Rencana Beasiswa Patriot pada tahun 2025 sebagai bagian dari Proyek Transmigrasi Patriot.

“Rencananya tahun depan kami telah akan mulai programnya. Mulai bulan Januari kami sudah ada mulai catch up dengan LPDP ini,” ujar Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara di Jakarta, Kamis.

Ia memaparkan bahwa jadwal seleksi Rencana Beasiswa Patriot akan dijalankan bersamaan dengan Proyek Beasiswa LPDP, yakni pada Januari 2025 dan juga Juli 2025.

Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa pihaknya akan kekal mempertimbangkan progres persiapan Rencana Beasiswa Patriot selama sebulan ke depan sebelum memutuskan untuk benar-benar memulai inisiatif tersebut.

Iftitah menuturkan bahwa Inisiatif Transmigrasi Patriot dan juga Beasiswa Patriot tak hanya sekali menyasar anak-anak para warga transmigran, tapi seluruh generasi muda Indonesi yang dimaksud berjiwa bela negara.

“Sebelum kami siapkan mentalnya, intelektualnya juga fisiknya terlebih dahulu melalui Inisiatif Beasiswa Patriot, anak-anak muda ini akan kami seleksi terlebih dahulu yang dimaksud miliki karakter patriot, yakni orang-orang yang mana berani lalu rela berkorban untuk bangsa juga negara,” katanya.

Para partisipan yang lulus seleksi kemudian akan menjalani institusi belajar dasar militer selama 1,5 bulan sebagai tentara cadangan.

Mereka juga akan menjalani matrikulasi dengan ditempatkan di beberapa kawasan transmigrasi selama kurang tambahan 3 bulan untuk tinggal bersatu penduduk setempat yang tersebut akan berubah menjadi pemukim tua asuh mereka.

“Kami berharap selama 3 bulan itu merek akan belajar, mengamati, dan juga menganggap apa potensi, tantangan serta kesempatan di kawasan transmigrasi yang kelak akan merekan kembangkan,” ucap Iftitah.

Selanjutnya, para partisipan akan diberangkatkan untuk menempuh institusi belajar S1, S2, maupun S3 ke bidang science, technology, engineering, serta mathematics (STEM) di beraneka universitas terkemuka di dalam dunia.

Walaupun begitu, ia menyatakan bahwa bukan menyembunyikan kemungkinan lembaga pendidikan yang tersebut ditempuh oleh para kontestan adalah kursus-kursus singkat terkait pengetahuan lalu kemampuan berbasis STEM untuk mendirikan kawasan transmigrasi.

Setelah lulus, merek akan ditempatkan kembali di kawasan-kawasan transmigrasi yang dimaksud dengan masa penugasan selama 10 tahun.

Usai masa penugasan tersebut, para partisipan pun diberikan pilihan untuk kekal tinggal atau mengembangkan karir mereka pada tempat lain.

“Jika merekan meninggalkan kawasan transmigrasi sebelum 10 tahun, mereka akan dianggap desersi dan juga dikenakan sanksi untuk mengatasi seluruh dana yang dimaksud sudah diberikan negara untuk menyiapkan mereka itu atau diberikan sanksi hukum,” imbuh Iftitah.

Artikel ini disadur dari Kementrans dan LPDP luncurkan Beasiswa Patriot tahun depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *