Ibukota – Kementerian Keuangan optimistis kinerja kenaikan harga pada Desember 2024 sesuai dengan yang mana ditargetkan oleh pemerintah.
“Inflasi Desember 2024 tercatat terkendali pada rentang sasaran pemerintah yaitu 1,57 persen (yoy). Sementara, pemuaian ke sepanjang tahun 2024 melandai signifikan dari 2,61 persen pada akhir 2023, khususnya didorong biaya pangan yang dimaksud kembali ke level normal,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu disitir pada Jakarta, Jumat.
Sejalan dengan daya beli yang tersebut masih kuat, pemuaian inti menunjukkan tren penguatan sepanjang tahun 2024, mencapai 2,26 persen (yoy).
Penguatan kenaikan harga inti ditopang oleh tren positif kelompok penyediaan makanan minuman, pakaian dan juga alas kaki, kemudian perawatan pribadi (terutama peningkatan nilai tukar emas).
Dengan mengecualikan biaya emas perhiasan, kenaikan harga inti juga masih berada pada level 1,72 persen (yoy) berpindah stabil dibandingkan 2023 (1,72 persen yoy). Sepanjang 2024, naiknya harga inti tanpa emas menunjukkan tren menguat sejak Juli 2024 (1,58 persen yoy).
Inflasi biaya bergejolak (volatile food) naik ke 0,12 persen (yoy) dari November 2024 (-0,32 persen yoy) serta berjauhan lebih besar rendah dibandingkan bilangan bulat di Desember 2023 yaitu 6,73 persen.
Menurut Febrio, terkendalinya harga jual pangan didukung oleh stok yang mana melimpah, cuaca yang mana kondusif, dan juga sinergi kebijakan pengendalian kenaikan harga pangan.
Sementara itu, naiknya harga diatur eksekutif (administered price) turun berubah jadi 0,56 persen (yoy), dari November 0,82 persen (yoy), serta lebih banyak rendah dari nomor 2023 sebesar 1,72 persen (yoy).
Terkendalinya pemuaian diatur pemerintahan didukung oleh kebijakan nilai energi yang mana cukup stabil dan juga penurunan tarif transportasi udara pada masa libur Natal dan juga tahun baru yang berkontribusi pada terjadinya deflasi transportasi secara bulanan.
Febrio yakin terjaganya naiknya harga sepanjang 2024 bukan lepas dari komitmen serta dukungan kebijakan pengendalian pemuaian pusat kemudian area yang mana antisipatif dan juga responsif teristimewa pada menyokong terkendalinya nilai tukar pangan pada masa hari besar keagamaan nasional (HBKN).
“Menguatnya kenaikan harga inti didukung oleh beragam kebijakan insentif fiskal dan juga penguatan daya beli. Kebijakan energi serta transportasi terus dikelola agar risiko administered price kekal terkendali,” tutur dia.
Artikel ini disadur dari Kemenkeu yakin inflasi Desember 2024 sesuai dengan target pemerintah