Jakarta – Pasar kripto kompak ambruk pada pagi hari ini (9/1/2025) dihadiri oleh oleh kegelisahan bursa perihal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) di dalam 2025 dan juga obligasi Negeri Paman Sam yang tersebut menawarkan imbal hasil yang tinggi.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (9/1/2025) pukul 07:25 WIB, lingkungan ekonomi kripto kompak melemah. Bitcoin turun 2,11% ke US$94.924 sementara mingguan masih berada di zona positif 0,32%.
Ethereum terdepresiasi 2,44% pada 24 jam terakhir serta di sepekan melemah 1,59%.
BNB terkoreksi 1,03% secara harian serta jikalau dilihat di seminggu terakhir terpantau menurunkan 0,66%.
Begitu pula dengan Dogecoin yang digunakan tergelincir 2,57% pada 24 jam terakhir sedangkan pada tujuh hari terakhir masih menguat 4,53%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang digunakan merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi lingkungan ekonomi dari pangsa aset digital turun 1,94% ke bilangan 3.566,96. Open interest terdepresiasi 3,44% pada bilangan US$130,56 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang digunakan dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan nomor 49 yang menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi berada di dalam fase neutral dengan keadaan perekonomian serta bidang kripto ketika ini.
Dikutip dari coindesk.com, Bitcoin (BTC) menghapus semua kenaikan awal 2025 pada hari Rabu oleh sebab itu perasaan khawatir makro dan juga penurunan obligasi global mempercepat aksi jual harga jual kripto.
Kripto terbesar tergelincir selama jam perdagangan AS, kehilangan hampir 10% pada dua hari dari puncaknya ke melawan US$102.000 pada Senin. Bitcoin telah terjadi pulih sebagian dari kerugian juga baru-baru ini diperdagangkan dalam US$94.900, masih turun sekitar 2%an di 24 jam terakhir.
Cardano (ADA), Render (RNDR), lalu Aptos (APT) mengatur kerugian pada indeks benchmark bursa luas CoinDesk 20, yang turun lebih banyak dari 3% di periode yang tersebut sama.
Penurunan tajam selama dua hari yang dimaksud melikuidasi hampir US$1 miliar di kedudukan derivatif dengan leverage di dalam seluruh aset kripto, teristimewa tempat panjang yang bertaruh pada kenaikan harga, menurut data CoinGlass. Penurunan ini juga menggalakkan BTC sementara dalam bawah level awal tahun. Pada harga jual terbaru, BTC naik 1% dari pengaktifan 1 Januari.
Saham terkait kripto juga tidak ada luput. Beberapa penambang bitcoin, termasuk TeraWulf (WULF), Bit Digital (BTBT), Bitdeer (BTDR), IREN (IREN), serta Hut 8 (HUT), mengalami penurunan 5%-8%. Produsen perangkat medis Semler Scientific, yang mengadopsi strategi perbendaharaan BTC mengikuti jejak MicroStrategy (MSTR), turun hampir 10% sepanjang hari serta sekarang ini turun lebih besar dari 15% untuk minggu ini dan juga sekitar 40% dari puncak akhir Desember. MSTR turun 2,2% pada hari Rabu.
Beberapa analis menyampaikan peringatan penjual kripto tentang Januari yang digunakan berbahaya, dengan prospek tantangan makro untuk aset berisiko dalam depan, salah satunya Federal Reserve yang dimaksud hawkish, lonjakan cepat pada imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang, pembacaan naiknya harga yang dimaksud tetap tinggi, juga kemungkinan penutupan pemerintah AS. Penurunan yang dimaksud meluas ke semua aset tampaknya dipicu oleh data dunia usaha Amerika Serikat yang digunakan kuat pada hari Selasa, yang digunakan menyebabkan pemodal mengempiskan ekspektasi pemotongan suku bunga tahun ini.
Secara khusus, Pengurus Fed Christopher J. Waller mengupayakan pemotongan suku bunga lebih banyak lanjut sepanjang tahun pada hari Rabu lalu meredakan perasaan khawatir naiknya harga dari prospek tarif yang diberlakukan oleh Presiden yang digunakan baru terpilih, Dinald Trump. Namun, hal itu bukan sejumlah mengubah pandangan pemodal tentang suku bunga, sebagaimana ditunjukkan oleh CME FedWatch.
Dirilis Rabu sore selama jam perdagangan AS, risalah dari pertandingan kebijakan terbaru Fed menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan percaya bahwa risiko pemuaian ke berhadapan dengan telah terjadi meningkat juga juga menunjukkan beberapa perasaan khawatir bahwa kebijakan tarif Trump dapat miliki efek lebih lanjut besar pada tingkat nilai daripada yang sebelumnya diasumsikan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article Traditional Financee & DeFi Jadi Ancaman? Pasar Kripto Dibuka Merah
Artikel ini disadur dari Kekhawatiran Gonjang Ganjing 2025 Masih Ada, Pasar Kripto Memerah