Perseroan tetap mengandalkan segmen security product yang tersebut berkontribusi sebesar 88 persen.
Jakarta – PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (kode saham: JTPE) membukukan laba bersih sebesar Rp90 miliar per 30 Juni 2024, atau naik 5,9 persen year-on-year (yoy), meskipun pencapaian pemasaran turun 16 persen yoy.
“Pada semester pertama tahun ini, perseroan permanen mengandalkan segmen security product yang tersebut berkontribusi sebesar 88 persen (dengan sumbangan yang digunakan meningkat) berbeda dengan tahun sebelumnya 85 persen,” kata Sekretaris Korporasi JTPE Lukito Budiman, ke Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Dalam pernyataannya yang diterima dalam Jakarta, ia mengemukakan bahwa perusahaan komoditas sekuriti digital lalu percetakan sekuriti terintegrasi yang dimaksud meraih total pelanggan sebesar Rp775 miliar pada semester I 2024, atau turun sebesar 16 persen yoy dari transaksi jual beli semester I 2023 sebesar Rp923 miliar.
Secara rinci, segmen item security mencatatkan transaksi jual beli sebesar Rp683 miliar, merosot sebesar 13,5 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp790 miliar.
Sementara itu, pelanggan segmen non-security mencapai Rp92 miliar, merosot 30,7 persen yoy dari Rp133 miliar pada tahun sebelumnya.
“Meskipun pendapatan menurun, tapi strategi manajemen terus berfokus pada produk-produk dengan margin tinggi, sehingga perseroan kekal mampu mencatatkan pertumbuhan laba,” ujar Lukito.
Selain strategi yang dimaksud tepat, ia menyatakan bahwa perkembangan laba yang disebutkan juga ditopang oleh pendapatan dari lingkungan ekonomi ekspor yang mana meningkat 10 persen berubah jadi Rp181 miliar dan juga berkontribusi berjumlah 23,4 persen dari total pendapatan.
“Peningkatan permintaan dari lingkungan ekonomi ekspor datang dari beberapa negara berprogres dalam Asia, Afrika, lalu Amerika Selatan untuk hasil komponen paspor lalu hasil sekuriti lainnya,” katanya lagi.
Direktur Utama JTPE Allan Wibisono Oei menyampaikan bahwa beberapa factor yang tersebut menimbulkan pendapatan perseroan berkurang salah satunya adalah normalisasi demand dari beberapa item perseroan kemudian terdapat beberapa proyek yang dimaksud langkah-langkah pengadaannya mengalami perubahan periode.
Meskipun begitu, ia mengungkapkan bahwa pihaknya optimis terhadap prospek bidang usaha pada semester II saat ini dengan adanya pencetakan e-KTP untuk penduduk Ibukota seiring inovasi status ibu kota serta kesempatan terkait wacana pembaharuan desain paspor Indonesia.
“Selain itu pengembangan terbaru kami, yaitu pada segmen barang digital (e-sign) yang meliputi tanda tangan digital, sertifikat elektronik, dan juga penyimpanan dokumen signing juga direncanakan akan mulai berkontribusi untuk pendapatan perseroan pada semester II,” katanya pula.
Artikel ini disadur dari JTPE catat laba bersih Rp90 miliar pada semester I tahun 2024