Jakarta – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas bursa kripto Hasan Fawzi mengungkapkan operasi kripto di dalam Indonesi hingga akhir November 2024 telah terjadi mencapai Simbol Rupiah 556,53 triliun. Angka yang dimaksud melonjak tambahan dari 376% secara tahunan (yoy).
Sementara itu, untuk proses bulanan, Hasan mengungkapkan berjalan pertumbuhan selama bulan Oktober 2024.
“Nilai kegiatan aset kripto naik 68% berubah menjadi dari Simbol Rupiah 81,41 triliun seiring dinamika global yang menghasilkan aset kripto bullish,” terang Hasan di RDK Bulanan OJK, Selasa (7/1/2025).
Adapun total pemodal kripto juga meningkat menjadi 22,11 juta, dari bulan Oktober berikutnya banyaknya 21,63 jt investor.
Hasan juga menjelaskan OJK terus melakukan pembenahan terkait peralihan tugas set kripto yang akan berpindah ke OJK dari Bapebti.
Selain itu pihaknya bergerak bersinergi dengan beragam lembaga terkait yang memiliki kepentingan, diantaranya pihak kejaksaan agung serta PPATK terkait upaya pencegahan dan juga pemberantasan pencucian uang lewat aset kripto.
Next Article Transaksi Kripto Tembus Rupiah 344 Triliun, Pemodal Sudah 20,59 Juta
Artikel ini disadur dari Investor Kripto RI Capai 22 Juta, Transaksi Naik 376% Tembus Rp 556 T
