Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penempatan pembangunan ekonomi dana pensiun dalam instrumen saham mengalami penurunan yang tersebut signifikan, dipicu oleh fluktuasi lingkungan ekonomi saham yang digunakan terbentuk sejak awal tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penurunan ini berlangsung di semua segmen dana pensiun.
Pada Mei 2024, nilai pembangunan ekonomi saham dalam dana pensiun pemberi kerja yang digunakan menjalankan inisiatif pensiun khasiat pasti (DPPK-PPMP) turun berubah menjadi Simbol Rupiah 16,3 triliun dari Mata Uang Rupiah 18,3 triliun pada periode yang mana mirip tahun lalu.
Investasi saham di dana pensiun pemberi kerja inisiatif pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) juga mengalami penurunan dari Simbol Rupiah 6,9 triliun berubah menjadi Mata Uang Rupiah 5,9 triliun. Di bidang dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), jumlah keseluruhan pembangunan ekonomi saham menurunkan dari Mata Uang Rupiah 2,7 triliun berubah menjadi Mata Uang Rupiah 2,3 triliun.
Baca Juga:
Bambang Sri Mulyadi, Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kebijakan pengelola dana pensiun yang tersebut lebih tinggi memilih instrumen dengan imbal hasil yang digunakan lebih besar stabil.
Kinerja pangsa saham yang mana tiada menentu sejak awal tahun menyebabkan nilai pembangunan ekonomi pada instrumen yang dimaksud mengerut.
Bambang memprediksi bahwa pengelola dana pensiun akan lebih banyak fokus pada pembangunan ekonomi pada instrumen pendapatan tetap dan juga lingkungan ekonomi uang, mengingat risiko besar yang dimaksud terkait dengan saham. Hal ini memiliki kemungkinan terus menggerus alokasi pembangunan ekonomi di saham.
Dana Pensiun Bank Mandiri turut mengalami pengurangan pembangunan ekonomi saham. Direktur Penanaman Modal & Keuangan Dana Pensiun Bank Mandiri, Abdul Hadie, mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi saham pada waktu ini hanya sekali mencapai Rupiah 218 miliar, turun dari Rupiah 264,75 miliar pada akhir tahun tak lama kemudian kemudian Rupiah 350,45 miliar pada Juni 2023.
Baca Juga:
Hadie menjelaskan bahwa penurunan ini bertujuan untuk menghurangi dampak risiko volatilitas lingkungan ekonomi terhadap portofolio pembangunan ekonomi mereka.
Sementara itu, Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, memaparkan bahwa instrumen saham sejak awal 2024 menunjukkan volatilitas yang lebih lanjut tinggi dibandingkan instrumen lain seperti obligasi.
Budi menambahkan bahwa pengalihan alokasi penanaman modal dari saham ke instrumen yang mana tambahan aman seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi korporasi mampu membantu melindungi portofolio dana pensiun.
Baca Juga:
Dengan ketidakpastian pangsa yang mana masih berlanjut, pengelola dana pensiun tampaknya akan terus mengalihkan fokus penanaman modal mereka untuk mengempiskan risiko lalu menjamin hasil yang lebih lanjut stabil.
Selanjutnya:
Menarik Dibaca:
Cek Berita serta Artikel yang lain di dalam
Artikel ini disadur dari Investasi Saham di Dana Pensiun Terus Turun, Ini Penyebabnya