Ibukota Indonesia – Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal menyatakan memaparkan beberapa factor kunci kenaikan harga jual Bitcoin (BTC) yang sudah pernah melampaui 100 ribu dolar Amerika Serikat (AS) sekitar Rp1,58 miliar.
“Pertama, pengurangan pasokan Bitcoin melalui proses halving menghurangi imbalan bagi penambang, menciptakan kelangkaan pasokan yang dimaksud mengakibatkan tekanan beli. Selain itu, arus masuk dana institusional yang digunakan luar biasa besar lebih besar dari 31 miliar dolar Amerika Serikat (AS) arus masuk bersih tercatat ke ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin pada Negeri Paman Sam yang menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset penanaman modal jangka panjang,” ucapnya di pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu.
Di sisi regulasi, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat serta penunjukan tokoh pendukung kripto seperti Paul Atkins untuk menggantikan Gary Gensler sebagai Ketua Komisi Sekuritas kemudian Bursa Amerika Serikat memberikan sinyal positif bagi sektor kripto, menghurangi ketidakpastian, dan juga menyokong lebih banyak sejumlah pemodal untuk terlibat.
Lebih lanjut, ia mengkaji peningkatan nilai tukar BTC yang tersebut sudah ada menyentuh 100 ribu dolar Negeri Paman Sam mencerminkan perkembangan minat berkelanjutan terhadap aset digital ini.
“Fenomena ini diperkirakan akan tercermin di dalam bursa Indonesia, ke mana pemodal ritel terdorong oleh fenomena FOMO (Fear of Missing Out),” ujar Wan Iqbal.
Dengan sentimen lingkungan ekonomi yang tersebut optimis, berbagai pemodal baru diyakini akan terlibat, baik untuk penanaman modal jangka panjang maupun perdagangan harian.
“Kenaikan nilai Bitcoin yang tersebut melampaui 100 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1,58 miliar merupakan tonggak penting pada perjalanan aset digital ini, yang digunakan mencerminkan kepercayaan yang tersebut semakin besar terhadap Bitcoin sebagai kelas aset utama,” kata dia.
Selama ini, data historis menunjukkan lonjakan nilai tukar Bitcoin banyak disertai oleh aliran likuiditas ke altcoin, yang dimaksud pada akhirnya menyokong diversifikasi portofolio dan juga memperbesar nilai operasi kripto secara keseluruhan.
Di berada dalam tren positif ini, Iqbal menekankan urgensi menegaskan pertumbuhan yang digunakan sehat walafiat kemudian berkelanjutan, sehingga harus fokus pada edukasi bagi pemodal dan juga komunitas secara keseluruhan agar tak mengalami masalah di euforia lingkungan ekonomi tanpa menyadari risiko yang melekat pada pembangunan ekonomi kripto.
“Edukasi adalah kunci untuk membantu pemodal menghasilkan kebijakan yang digunakan bijak dan juga mengelak kerugian yang dimaksud tiada perlu. Kami ingin memverifikasi bahwa setiap pemodal mengerti akan cara kerja aset digital serta kemungkinan risikonya,” ungkap Iqbal.
Pada hari Hari Jumat (6/12), Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi 103.630 dolar Amerika Serikat sebelum ditutup pada 97.093 dolar AS.
Artikel ini disadur dari Ini faktor kunci harga Bitcoin naik hingga 100 ribu dolar AS