Jakarta – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) akan menawarkan sahamnya terhadap umum atau initial public offering (IPO) pada awal tahun depan.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, emiten yang digunakan bergerak pada sektor properti kemudian real estate ini melepas sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau 10% dari total saham yang mana ditempatkan serta disetor penuh.
Untuk memuluskan aksi koporasi ini, perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Adapun masa book building mulai 13 Desember hingga 20 Desember 2024.
Sebagai informasi, perseroan didirikan pada tahun 2000 lalu melakukan pergerakan pada bidang konstruksi perumahan (real estate), yang digunakan mencakup perniagaan pembelian, penjualan, persewaan kemudian pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan hunian kemudian bangunan nonhunian (seperti infrastruktur penyimpanan/gudang, mall, pusat perbelanjaan juga lainnya) dan juga penyediaan rumah serta flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik pada bulanan atau tahunan.
Termasuk kegiatan pemasaran tanah, pengembangan bangunan untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang pada struktur tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kavling tanpa pengembangan lahan juga pengoperasian kawasan hunian untuk rumah yang dimaksud bisa saja dipindah-pindah.
Kegiatan perniagaan perseroan pada waktu ini fokus untuk pengembangan real estate di kawasan Tangerang bersatu dengan kemudian melalui entitas anak.
Adapun untuk periode enam bulan yang mana berakhir pada tanggal 30 Juni 2024, pendapatan Perseroan mayoritas berasal dari real estate mewakili lebih tinggi dari 99% total pendapatan neto konsolidasian perseroan.
Sebagai informasi, Bangun Kosambi Maju (CBDK) mengumumkan pada prospektus bahwa perusahaan mendapat dukungan kuat dari Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma atau Aguan dan Grup Salim.
Aguan diketahui sebagai salah satu konglomerat Indonesia dari bidang properti. Agung Sedayu, perusahaan miliknya mempunyai lahan pengembangan dengan luas sekitar 8.000 hektare. Proyek-proyek yang digunakan dikembangkan ASG selain Pantai Indah Kapuk adalah The Langham Jakarta, PIK Avenue, The 101 DKI Jakarta Sedayu Dharmawangsa, serta lainnya.
Agung Sedayu menggenggam saham CBDK secara bukan dengan segera melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sejumlah 51%. Lalu secara langsung, Agung Sedayu menggenggam 24,5%.
Lalu jejak Salim dalam CBDK terlihat dari PT Tunas Mekar Jaya. Perusahaan yang disebutkan dimiliki oleh Hindarto Budiono (99,99%) dan juga Harris Then (0,0005%). Nama Hindarto Budiono memang benar asing ke telinga masyarakat.
Hindarto saat ini tercatat sebagai salah satu dari empat pengendali di PANI serta sekaligus merupakan pemegang saham dengan kepemilikan tidaklah segera terbesar.
Sementara itu, dirinya juga berubah jadi salah satu pemilik saham dengan porsi kepemilikan bukan segera terbesar ke emiten tambang emas-tembaga milik Grup Salim kemudian Keluarga Panigoro, Amman Mineral Internasional (AMMN)
Hindarto diketahui merupakan sosok yang tersebut bisnisnya berbagai terafiliasi dengan Grup Salim. Sosok kelahiran 17 Juni 1954 di dalam Purwodadi merupakan Komisaris Utama Net Sekuritas serta mempunyai 59,5% kepemilikan saham perusahaan broker tersebut. Net Sekuritas adalah broker dengan kode OK yang tersebut terafiliasi dengan Grup Salim.
Selain itu ada pula nama Arthur Salim dalam jajaran direksi CBDK. Arthur sebelumnya sempat duduk di dalam kedudukan kunci perusahaan Grup Salim. Pada 2016, ia menjabat sebagai Business Development Tamaris Hydro, perusahaan milik Grup Salim di bidang energi baru terbarukan.
Lalu ada pula Phiong Phillipus Darma yang duduk di kursi komisaris. Tercatat Phiong lama berkarir ke Grup Salim, seperti Indocement Tunggal Prakarsa, Asuransi Central Asia, Inti Salim Corpora, kemudian lain-lain.
Next Article Sosok Aguan, Konglomerat RI yang dimaksud Bantu Proyek Kebanggaan Jokowi
Artikel ini disadur dari Ini Dua Grup Konglomerat di Balik IPO Bangun Kosambi Sukses (CBDK)