Pada dasarnya, reasuransi adalah ‘bahan bakar’ untuk lapangan usaha asuransi, menjamin bahwa merek dapat terus menawarkan pemeliharaan juga ketenangan bagi individu serta bisnis, terlepas seberapa besar risiko yang dimaksud dihadapi
Jakarta – Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyatakan bahwa reasuransi memegang peranan penting di membantu stabilitas juga keberlanjutan bidang asuransi dalam Indonesia.
Menurut dia, reasuransi berubah menjadi ‘bahan bakar’ yang mana melakukan konfirmasi lapangan usaha asuransi dapat terus memberikan proteksi kemudian ketenangan pikiran bagi individu dan juga bisnis.
“Pada dasarnya, reasuransi adalah ‘bahan bakar’ untuk lapangan usaha asuransi, menegaskan bahwa dia dapat terus menawarkan pengamanan serta ketenangan bagi individu dan juga bisnis, terlepas seberapa besar risiko yang mana dihadapi,” kata Benny ketika menyampaikan sambutan pada Indonesi Re International Conference 2024 di Jakarta, Rabu.
Benny menekankan bahwa tujuan fundamental dari reasuransi adalah untuk menghurangi juga mendistribusikan risiko dari perusahaan asuransi.
Reasuransi akan mengatur risiko untuk mempertahankan, mendiversifikasi, dan juga mendistribusikan risiko guna mengempiskan dampak dan juga menghindari kerugian finansial yang digunakan besar.
Dengan mengalihkan tanggung jawab finansial untuk perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi dapat menjamin stabilitas keuangan dan juga kemampuan membayar klaim.
Oleh lantaran itu, lanjut dia, penting untuk meningkatkan kesadaran rakyat maupun perusahaan asuransi itu sendiri terhadap diperkenalkan perusahaan reasuransi.
“Kesadaran rakyat tentang bidang asuransi masih rendah, khususnya lantaran hilangnya kepercayaan akibat kasus-kasus kegagalan asuransi yang mana belum terselesaikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan, beberapa tindakan hukum kegagalan pembayaran di perusahaan asuransi seringkali disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan pada mengurus risiko dan juga menerapkan tata kelola yang mana baik.
Kegagalan ini juga disebabkan oleh manajemen perusahaan asuransi yang digunakan tidak ada menerapkan tata kelola yang tersebut baik juga produk-produk asuransi yang melanggar aturan dan juga regulasi.
Menurut Benny, apabila perusahaan mengambil lebih tinggi banyak risiko daripada yang mana dapat merek bayar di klaim, maka mereka akan mengalami kerugian total.
Oleh akibat itu, perusahaan asuransi membeli reasuransi untuk memverifikasi mereka itu miliki modal yang dimaksud cukup untuk membayar klaim.
Menyadari kapasitas ke lapangan usaha asuransi, OJK melalui Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan juga Kelembagaan Organisasi Asuransi, Organisasi Asuransi Syariah, Organisasi Reasuransi lalu Perusahaan Reasuransi Syariah menetapkan ekuitas minimum untuk perusahaan asuransi serta reasuransi.
“Hal ini mencerminkan upaya regulator untuk menguatkan basis keuangan sektor asuransi serta reasuransi di dalam Indonesia,” terangnya.
Namun, beberapa perusahaan asuransi lalu reasuransi menganggap bahwa peraturan ini cukup menantang untuk dipenuhi. Pasalnya, lapangan usaha asuransi ini beroperasi pada bawah tekanan ketidakpastian kegiatan ekonomi yang tersebut terus meningkat.
Oleh oleh sebab itu itu, Benny berharap para regulator untuk menyadari bagaimana pembaharuan peraturan mempengaruhi industri.
Dia menambahkan, kolaborasi antara perusahaan asuransi, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya bermetamorfosis menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang mana berpusat pada pelanggan dan juga teknologi.
Saat ini, perusahaan asuransi dituntut untuk terus beradaptasi dengan menavigasi dampak kecerdasan buatan (AI), ESG, kemudian inovasi iklim untuk memberikan cakupan yang tersebut tepat bagi pelanggan.
Kata"Transformasi juga dibutuhkan oleh perusahaan asuransi dan juga reasuransi untuk menghadapi tantangan serta memanfaatkan prospek yang dimaksud menjanjikan. Untuk meningkatkan kinerja, peningkatan bisnis, memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, lalu menguatkan ketangguhan juga keberlanjutan, kami membuka ruang diskusi mengenai penciptaan ketahanan serta keberlanjutan di bidang asuransi melalui transformasi," kata Benny.
Artikel ini disadur dari Indonesia Re: Reasuransi jadi ‘bahan bakar’ industri asuransi RI