Jakarta – otoritas melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan persiapan transportasi jelang Natal 2024 kemudian Tahun Baru 2025. PT Aviasi Perjalanan Tanah Air (Persero) atau In Journey memperkirakan, total traffic penumpang pesawat tahun ini naik dibandingkan tahun 2024 usai adanya penurunan tiket sebesar 10%.
Direktur Utama In Journey Maya Watono mengatakan, jumlah total traffic penumpang InJourney Airports selama periode Nataru diproyeksikan meningkat sebesar 4,52% dibandingkan tahun lalu.
“Traffic penumpang internasional pada tahun 2024 sebesar 2,2 jt pax meningkat 23,2% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,79 jt pax. Untuk penumpang domestik pada tahun 2024 sebesar 6.004 jt pax turun 1 % dari tahun sebelumnya sebesar 6.066 jt pax,” ucapannya di konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, hari terakhir pekan (6/12).
Ia melanjutkan, jumlah agregat pergerakan pesawat selama periode Nataru diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 2,84% dibandingkan tahun lalu.
“Pergerakan pesawat internasional pada tahun 2024 sebesar 12.965 pergerakan meningkat 15,4% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11.227 pergerakan. Untuk pesawat domestik pada tahun 2024 sebesar 45.406 pergerakan merosot 7,03% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 48.842,” jelasnya.
Maya mengungkapkan, pihaknya akan mempersiapkan posko pada 37 Bandara Injourney Airport yaitu pengaturan seluruh bandara beroperasi selama 24 jam selama periode posko aktivasi operasional dijalankan selama 18 hari mulai tgl 19 Desember hingga 5 Januari 2025.
Puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada tgl 20 Desember 2024 lalu puncak arus balik terbentuk pada tanggal 4 Januari 2024.
Penyiapan personal yaitu pengerahan 15.998 personil untuk memaksimalkan kelancaran aktvitas perjalanan penumpang selama periode nataru.
“Diantaranya kami menenpatkan pada beberapa touch poin yaitu Customer Service sebanyak-banyaknya 336 Personil, Facility Care sejumlah 2.883 Personil. TrolleyMan berjumlah 381 Personil. Sehingga pada peak season seluruh touch point penumpang dapat terlayani dengan baik,” ucapnya.
Selain itu, ada dukungan penurunan tarif PJP2U serta PJP4U selama 16 hari dari tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 guna memberikan multiplier effect yang tersebut tinggi pada sisi ekonomi, khususnya pada kebangkitan pariwisata Indonesia. Penurunan tarif berlaku untuk seluruh penerbangan domestik kelas ekonomi.
Next Article Garuda Indonesi (GIAA) Tebar Diskon Pesawat Hingga 80%, Cek Rutenya!
Artikel ini disadur dari In Journey: Tiket Pesawat Turun 10%, Penumpang Pesawat Naik 4,5%