Berita  

IHSG Terkapar ke 6.800-an, Analis Tunjuk Donald Trump

IHSG Terkapar ke 6.800-an, Analis Tunjuk Donald Trump

Jakarta – Pasar saham Nusantara ambruk hari ini, Kamis (6/2/2025). Koreksi Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) makin memburuk pada perdagangan pembukaan II Kamis (6/2/2025).

IHSG akhirnya ditutup turun 2,12% ke level 6.830,11. Skor proses indeks pada hari ini mencapai sekitar Rupiah 13 triliun dengan melibatkan 20 miliar saham yang dimaksud berpindah tangan sebanyak 1,4 jt kali. Sebanyak 176 saham menguat, 428 saham melemah, serta 196 saham stagnan.

Analis Senior Investment Information Mireae Nafan Aji Gusta mengungkapkan fluktuasi IHSG sudah terbentuk sejak awal tahun lalu dipengaruhi oleh faktor global yang merupakan imbas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai perfeksionis.

“Karena sejatinya sentimen dari Donald Trump kuat. Pelaku lingkungan ekonomi sejak awal tahun benar mencermati dinamika kebijakan Trumpconomics,” kata beliau untuk CNBC Indonesia, Kamis (6/2).

Kebijakan Trump yang kontroversial menghasilkan pelaku pangsa berhati-hati. Termasuk kebijakan yang dimaksud membuat peperangan dagang jilid dua.

Seperti diketahui, aksi balasan China terhadap konflik tarif Amerika Serikat (AS) yang sempat menggemparkan bumi pada awal pekan ini tetapi ditunda hingga sebulan ke depan juga menjadi sentimen negatif, walaupun seharusnya hal ini berubah jadi sentimen positif.

China akan mengenakan tarif atau bea masuk 15% untuk impor batu bara lalu gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai balasan mulai berlakunya kebijakan tarif impor yang digunakan diterapkan pemerintahan Donald Trump untuk barang-barang impor dari China.

Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China menyatakan tarif itu akan berlaku mulai 10 Februari 2025.

“Tarif tambahan sebesar 15% akan dikenakan ke batu baru impor juga gas alam cair yang dimaksud berasal dari Amerika Serikat,” demikian rilis resmi badan itu pada Selasa (4/2), dikutipkan dari AFP.

Mereka juga mengumumkan akan datang ada tarif 10% ke impor minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan berkapasitas besar, serta truk pikap dari AS.

Mengutip dari Reuters, kebijakan tarif impor China ini muncul usai Amerika Serikat menetapkan tarif impor 10 persen ke Kanada, Meksiko, lalu China. Pada hari ini, Trump menangguhkan kebijakan ini untuk Meksiko kemudian Kanada, tapi tak untuk China.

Semula Trump dijadwalkan untuk melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada hari ini, tapi kemudian rencana ini dibatalkan setidaknya hingga akhir pekan.

Pihaknya menargetkan, meskipun tahun ini dipenuhi dinamika geopolitik global, namun target IHSG untuk tahun 2025 diperkirakan dapat menyentuk level 8.000.

Hal senada juga dikatakan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus. Situasi lalu status pada waktu ini memang benar sedang tidaklah menguntungkan bagi investor. Meskipun Kanada serta Meksiko mengalami penundaan, tapi Tiongkok tidak. Negeri Tirai Bambu kemudian membalas tarif yang disebutkan meskipun dengan nilai yang digunakan lebih tinggi kecil.

Menurutnya, kebijakan Trump  memiliki kemungkinan untuk mengerek inflasi dalam Amerika yang itu artinya, ruang pemangkasan tingkat suku bunga menjadi terbatas.

“Stabilitas pemulihan dunia usaha global juga berubah menjadi terganggu,” ucapannya pada waktu dihubungi oleh CNBC Indonesia.

Berneda dengan Nafan Aji, Ia memprediksi IHSG masih berada dalam level 7.000-an tepatnya berkisar dalam 7.740-7.920.

Next Article Breaking! Trump Berhasil Pilpres AS, IHSG Dibuka Jeblok

Artikel ini disadur dari IHSG Terkapar ke 6.800-an, Analis Tunjuk Donald Trump

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *