Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah pada akhir perdagangan Rabu (22/1/2025), di mana lingkungan ekonomi menanti kebijakan yang tersebut akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta kabar dari revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dalam pada negeri.
IHSG ditutup melonjak 1,05% ke tempat 7.257,13. IHSG masih berada di level psikologis 7.200 hingga akhir perdagangan hari ini.
Nilai kegiatan indeks pada hari ini mencapai sekitar Rupiah 11,9 triliun dengan melibatkan 17 miliar saham yang berpindah tangan banyaknya 1,3 jt kali. Sebanyak 270 saham menguat, 307 saham melemah, dan juga 231 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi serta infrastruktur berubah menjadi penopang terbesar IHSG ke akhir perdagangan hari ini yakni per individu mencapai 2,54% serta 2,16%.
Sementara dari sisi saham, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berubah menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 13,9 indeks poin.
Selain AMMN, ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga menopang IHSG tiap-tiap sebesar 11,7 kemudian 9 indeks poin.
IHSG naik dengan cepat dalam sedang sikap lingkungan ekonomi yang masih menanti kebijakan Presiden Negeri Paman Sam Trump lalu dampak dari revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan juga datangnya musim laporan keuangan emiten pada 2024.
Inaugurasi kedua Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Negeri Paman Sam mengakibatkan pengaruh yang kompleks terhadap lingkungan ekonomi global, diantaranya Indonesia.
Trump Effect, istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak kebijakan kontroversial kemudian pro-bisnis dari Presiden Trump, berubah menjadi sorotan utama investor, teristimewa ke berada dalam ketidakpastian ekonomi global.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, menyebutkan bahwa periode kedua Trump menghadirkan apa yang digunakan ia sebut “familiar uncertainty.” Pemodal pada masa kini telah lebih lanjut mengenal pola kebijakan Trump, teristimewa terkait proteksionisme perdagangan, sehingga kegelisahan bursa global mulai mereda.
“Dengan valuasi saham IHSG yang dimaksud menyita perhatian kemudian imbal hasil dividen yang digunakan tinggi, kami optimistis bahwa pemodal akan masih tertarik, walaupun volatilitas di semester pertama kemungkinan besar masih tinggi,” ujar Silva pada konferensi pers Pre-Event Mandiri Investment Pertemuan (MIF) 2025, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut, Trump 2.0 juga menghadirkan harapan baru di sektor energi lalu infrastruktur global, dua area yang tersebut berubah menjadi fokus kebijakan pro-growth Presiden Trump.
Meskipun terdapat ancaman pemuaian akibat tarif perdagangan yang mana tinggi, langkah ini dapat meningkatkan kesempatan ekspor Indonesia, khususnya ke sektor berbasis komoditas.
Data dari CORE Negara Indonesia menunjukkan bahwa proteksionisme Trump justru dapat membuka kesempatan diversifikasi perdagangan ke negara-negara seperti China, teristimewa untuk produk-produk berbahan dasar serat nabati dan juga farmasi.
Dari di negeri, Revisi aturan DHE diharapkan mampu menjadi senjata baru untuk meningkatkan kekuatan nilai tukar rupiah. Dengan kewajiban DHE yang mana baru diharapkan DHE atau dolar yang selama ini dibawa pergi eksportir ke Singapura atau negara lain dapat kembali ke Indonesia. Pasokan dolar pun diharapkan naik sehingga rupiah lebih banyak tahan terhadap guncangan dari tekanan global.
Seperti diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto resmi mengubah Peraturan eksekutif (PP) No.36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Eksportir diwajibkan untuk menempatkan DHE sebesar 100% di pada negeri di kurun waktu 1 tahun mulai 1 Maret 2025.
Revisi melawan Peraturan otoritas (PP) No.36 Tahun 2023 ini akan berlaku untuk sektor mineral lalu batu bara, perikanan juga perkebunan seperti kelapa sawit.
“Pemerintah akan segera merevisi PP no. 36 kemudian akan diperlakukan per 1 Maret tahun ini. Bidang minyak bumi kemudian gas alam itu tidak ada diikutkan,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers pada Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/1/2025)
Di lain sisi, Musim laporan keuangan kuartal IV-2024 lalu full year 2024 segera dimulai. Datangnya musim laporan keuangan ini diharapkan menjadi angin segar dan juga semangat baru yang mana dapat menjadi sentimen positif pasar. Prestasi yang tersebut positif akan menambah kepercayaan diri penanam modal sehingga saham akan bergerak positif.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335
Artikel ini disadur dari IHSG Terbang 1%, Transaksi Ramai Tembus Rp11,9 T