Ibukota – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Tanah Air (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku bursa optimistis bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed berpeluang akan memangkas tingkat suku bunga acuannya
IHSG ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke sikap 7.107,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,75 poin atau 0,09 persen ke kedudukan 827,86.
“Bursa regional Asia bergerak menguat mengikuti kesempatan positif dari lingkungan ekonomi global setelahnya merespon rilis data kenaikan harga Amerika Serikat (AS), yang digunakan menyebabkan penurunan imbal hasil treasury Negeri Paman Sam serta memberikan kelegaan bagi pangsa ekuitas," sebut Tim Penelitian Pilarmas Investindo Sekuritas di kajiannya ke Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, pelaku pangsa tampaknya merespon rilis data naiknya harga Amerika Serikat Desember 2024 yang digunakan sebesar 0,4 persen, naiknya harga secara tahunan mencapai 2,9 persen sesuai dengan perkiraan kemudian naiknya harga inti 3,2 persen, atau turun dari bulan sebelumnya atau lebih lanjut baik dari perkiraan sebesar 3,3 persen.
Dengan demikian, pelaku bursa miliki harapan ini akan memberikan prospek bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya, namun, tentunya pelaku lingkungan ekonomi perlu mempertimbangkan dalam pada waktu ketidakpastian pemangkasan suku bunga acuan.
Sebelumnya, pejabat The Fed memaparkan masih ada ketidakpastian, menanti kebijakan pemerintahan Donald Trump. Dengan kembalinya Donald Trump, diprediksi akan meningkatkan peningkatan serta mengupayakan kembali kenaikan inflasi.
Dalam negeri, Bank Indonesi (BI) memangkas suku bunga dan juga memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps berubah jadi 5,75 persen, yang dimaksud tentunya di dalam luar dari prediksi pasar.
BI mengungkapkan bahwa tindakan yang dimaksud konsentris dengan terus rendahnya prakiraan pemuaian 2025 dan juga 2026 yang mana terkendali pada sasaran 2,5 plus minus 1 persen.
Dibuka menguat, IHSG betah ke teritori positif sampai penutupan pertemuan pertama perdagangan saham. Pada pertemuan kedua, IHSG masih betah pada zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Angka Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,02 persen, disertai oleh sektor energi serta sektor keuangan yang tersebut setiap-tiap naik sebesar 0,97 persen lalu 0,82 persen.
Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor barang konsumen non primer paling di minus 1,65 persen, dihadiri oleh oleh sektor kebugaran kemudian sektor teknologi yang dimaksud masing- masing turun sebesar 0,74 persen dan juga 0,47 persen.
Saham-saham yang dimaksud mengalami penguatan terbesar yaitu GULA, SURE, WIFI, DOOH lalu CBDK. Sedangkan saham-saham yang tersebut mengalami pelemahan terbesar yakni BBRC, SAPX, JSPT, INTD kemudian BEBS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat berjumlah 1.614.000 kali proses dengan jumlah agregat saham yang mana diperdagangkan banyaknya 16,43 miliar lembar saham senilai Rp13,48 triliun. Sebanyak 309 saham naik 320 saham menurun, lalu 326 tak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 128,02 poin atau 0,33 persen ke 38,572,60, indeks Shanghai menguat 8,91 poin atau 0,28 persen ke 3.236,03, indeks Kuala Lumpur melemah 6,58 poin atau 0,42 persen ke 1.562,12, kemudian indeks Strait Times menguat 28,55 poin atau 0,76 persen ke 3.801,13.
Artikel ini disadur dari IHSG ditutup menguat seiring optimisme The Fed akan bersikap ‘dovish’