Ibukota – Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat pada berada dalam pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 55,53 poin atau 0,76 persen ke tempat 7.321,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,41 poin atau 0,62 persen ke kedudukan 884,52.
“Bursa regional Asia cenderung berpindah melemah, dimana pangsa tampaknya masih mempertimbangkan dampak program Donald Trump sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS) terhadap dunia usaha global," sebut Tim Studi Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya pada Jakarta, Selasa.
Pelaku pangsa juga mengevaluasi implikasi yang dimaksud lebih besar luas pasca kemenangan Trump sebagai Presiden (AS) terhadap kebijakan fiskal.
Untuk masa jabatan kedua Donald Trump dengan prospek kemenangan Partai Republik dalam Kongres, memicu optimisme untuk deregulasi lalu pemotongan pajak, yang mana dapat meningkatkan perkembangan sektor ekonomi juga mengakibatkan inflasi.
Pada gilirannya dapat membatasi kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga, lalu janji Donald Trump untuk meninggikan tarif pada mitra dagang utama, khususnya China serta Uni Eropa, juga rencananya untuk memperketat imigrasi, menambah perasaan khawatir tentang tekanan inflasi.
Sementara itu, China kembali miliki rencana stimulus fiskal yang dimaksud akan memangkas pajak pembelian rumah, sebagai upaya untuk membantu pangsa perumahan yang mana sedang lesu.
Dari pada negeri, pemerintah kembali akan memberikan insentif perpajakan perumahan, dengan Kementerian Koordinator Sektor Kondisi Keuangan (Kemenko) memberikan sinyal insentif Pajak Pertambahan Kuantitas Ditanggung otoritas (PPN DPTP) untuk perumahan, akan diperpanjang sampai dengan semester pertama tahun depan, tentunya ini akan menopang pertumbuhan dunia usaha nasional.
Di sisi lain meskipun permanen bertumbuh, namun demikian Ukuran Penjualan Riil (IPR) bulan September 2024 lebih banyak rendah dari bulan sebelumnya. Bank Negara Indonesia pada surveinya IPR tercatat 210,6 atau bertambah sebesar 4,8 persen (year on year/yoy), lebih tinggi rendah dibandingkan Agustus 2024 yang digunakan meningkat 5,8 persen (yoy).
Selanjutnya, BI juga memprediksi bahwa kinerja pemasaran eceran kekal meningkat pada Oktober, berdasarkan IPR Oktober 2024 yang mana diprakirakan mencapai meningkat sebesar 1,0 persen (yoy), apalagi peluang pilkada serentak tentunya ini akan penopang perdagangan ritel.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Skala Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat, yaitu dipimpin sektor energi yang menguat 2,91 persen, disertai oleh sektor teknologi dan juga sektor properti yang tersebut naik masing- masing sebesar 2,81 persen juga sebesar 1,83 persen.
Sedangkan, dua sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen nonprimer sebesar 0,92 persen, dihadiri oleh oleh sektor barang baku yang mana turun sebesar 0,92 persen.
Saham-saham yang tersebut mengalami penguatan terbesar, yaitu BOAT, MLPL, DEWA, BUMI lalu MPPA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni NZIA, TOSK, BSML, HATM, lalu FILM.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sejumlah 1.400.425 kali kegiatan dengan total saham yang digunakan diperdagangkan sejumlah 29,86 miliar lembar saham senilai Rp12,80 triliun. Sebanyak 300 saham naik, 276 saham menurun, juga 215 tidaklah melakukan aksi nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei melemah 157,19 poin atau 0,40 persen ke tempat 39.376,10, indeks Hang Seng melemah 580,04 poin atau 2,84 persen ke 19.846,88, indeks Shanghai melemah 48,10 poin atau 1,39 persen ke 3.421,96, lalu indeks Straits Times melemah 34,45 poin atau 0,92 persen ke 3.705,01.
Artikel ini disadur dari IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
