Ibukota Indonesia –
IHSG ditutup menguat 6,62 poin atau 0,09 persen ke tempat 6.983,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,40 poin atau 0,17 persen ke kedudukan 817,12.
"Bursa regional Asia cenderung melakukan aksi mixed (variatif), di mana bursa merespons data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang tersebut memberikan indikasi perbaikan, yang digunakan dilatarbelakangi oleh data peningkatan perekonomian (GDP annualized qoq) yang naik dari sebelumnya 2,8 persen berubah menjadi 3,1 persen," sebut Tim Penelitian Pilarmas Investindo Sekuritas di kajiannya ke Jakarta, Jumat.
Pada sisi lain, sinyal hawkish Bank Sentral Negeri Paman Sam The Fed yang mengisyaratkan pemangkasan suku bunga acuan belaka dua kali pada tahun depan masih berubah jadi perhatian pelaku pasar, dimana bursa memiliki pandangan bahwa ancaman kenaikan harga masih membayangi.
The Fed mengisyaratkan akan melakukan lebih tinggi sedikit pemangkasan pada tahun 2025 dikarenakan kenaikan harga yang terus tinggi.
Sementara itu, lingkungan ekonomi juga bereaksi terhadap kebijakan bank sentral China, yaitu People's Bank of China (PBOC), yang mana mempertahankan suku bunga acuan pinjaman satu tahun (LPR) pada 3,1 persen dan juga suku bunga lima tahun, yang berubah jadi acuan untuk hipotek properti, terus tiada berubah ke level 3,6 persen.
Kebijakan ini merupakan upaya untuk memacu pemulihan perekonomian lalu merangsang konsumsi, mengingat sektor ekonomi China masih belum menunjukkan perbaikan yang tersebut signifikan meskipun pemerintah terus meluncurkan beraneka stimulus.
Dari di negeri, rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen pada tahun depan diperkirakan akan memacu inflasi, sehingga meningkatkan perasaan khawatir terhadap ketidakpastian suku bunga acuan.
Di sisi lain, pangsa dikejutkan oleh penggeledahan serta pemeriksaan yang dimaksud dijalankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Bank Tanah Air (BI), yang digunakan memberikan sentimen negatif yang digunakan dapat menurunkan tingkat kepercayaan terhadap lembaga pembuat kebijakan moneter.
Berdasarkan Angka Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor energi sebesar 0,57 persen, dihadiri oleh oleh sektor barang konsumen primer dan juga sektor infrastruktur menguat sebesar 0,32 persen kemudian 0,29 persen.
Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor bidang turun paling di minus 0,97 persen, dihadiri oleh oleh barang konsumen nonprimer dan juga sektor transportasi & logistik yang mana masing- masing turun sebesar 0,40 persen kemudian 0,06 persen.
Saham-saham yang digunakan mengalami penguatan terbesar yaitu AYLS, BEER, SAFE, SKBM dan juga KJEN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni HADE, SONA, JGLE, MKPI, serta PGLI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sejumlah 1.003.000 kali proses dengan total saham yang tersebut diperdagangkan sebanyak 19,25 miliar lembar saham senilai Rp12,05 triliun. Sebanyak 314 saham naik 302 saham menurun, kemudian 331 tidak ada melakukan pergerakan nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 111,68 poin atau 0,29 persen ke level 38.701,58, indeks Shanghai melemah 1,96 poin atau 0,06 persen ke sikap 3.368,07, indeks Kuala Lumpur melemah 8,68 poin atau 0,54 persen ke tempat 1.591,09, dan juga indeks Straits Times melemah 34,12 poin atau 0,91 persen ke 3.728,88.
Artikel ini disadur dari IHSG ditutup menguat di tengah melemahnya bursa kawasan Asia