Berita  

IHSG ditutup melemah dipimpin sektor barang baku

IHSG ditutup melemah dipimpin sektor barang baku

Ibukota Indonesia – Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Tanah Air (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).

IHSG ditutup melemah 17,00 poin atau 0,24 persen ke kedudukan 7.195,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,88 poin atau 0,54 persen ke sikap 898,90.

"Bursa regional Asia cenderung kembali melanjutkan laju penguatannya yang mana tampaknya ditopang oleh kenaikan cadangan devisa China," sebut Tim Investigasi Pilarmas Investindo Sekuritas pada kajiannya ke Jakarta, Kamis.

Dari mancanegara, Bank Sentral China di rilisnya menyatakan bahwa tempat cadangan devisa Juli 2024 tercatat naik dari sebelumnya 3.222 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi senilai 3.256 miliar dolar AS.

Sementara itu, bursa mengkaji prospek kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) pasca Deputi Pemuka BOJ Shinichi Uchida menyatakan bahwa bank sentral tiada akan meninggikan suku bunga di mana bursa tidaklah stabil.

Ringkasan pendapat dari pertandingan kebijakan BOJ pada Juli 2024 mengungkapkan bahwa beberapa anggota menyerukan perlunya terus meningkatkan suku bunga, setidaknya hingga 1 persen.

Di sisi lain, lingkungan ekonomi juga mendambakan beberapa data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan mengundurkan diri dari hari ini waktu AS, sehingga ini akan bermetamorfosis menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Dari pada negeri, IHSG bergerak variatif di ketika tingkat optimisme konsumen terhadap status sektor ekonomi pada negeri terus meningkat, yang mana mana pangsa juga menyikapi pernyataan International Monetary Fund (IMF) bahwa kegiatan ekonomi Indonesi kuat, namun masih waspada.

Bank Nusantara (BI) di survei menunjukkan bahwa Skala Keyakinan Pengguna (IKK) periode Juli 2024 lebih lanjut tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 123,4, sedikit lebih lanjut tinggi dibandingkan 123,3 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, IMF pada World Economic Outlook (WEO) Edisi Agustus 2024 mempertahankan proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesi pada 2024 sebesar 5 persen, namun, harus terus waspada oleh sebab itu masih terdapat hambatan eksternal yang mana disebabkan oleh penurunan volatilitas tarif komoditas global akibat guncangan geopolitik.

Dibuka menguat, IHSG betah pada teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Angka Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat, yang digunakan mana sektor properti paling tinggi yaitu 1,64 persen, disertai sektor keuangan juga sektor teknologi yang mana naik masing- masing sebesar 0,41 persen dan juga 0,22 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yang tersebut mana sektor barang baku turun paling di minus 1,93 persen, dihadiri oleh sektor infrastruktur dan juga sektor transportasi & logistik, yang tersebut tiap-tiap minus 0,81 persen lalu 0,76 persen.

Saham-saham yang digunakan mengalami penguatan terbesar yaitu NEST, JMAS, DOSS, INET, kemudian JAYA. Sedangkan, saham-saham, yang tersebut mengalami pelemahan terbesar yakni HELI, BSBK, PPRI, AMMN, lalu MEJA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 921.790 kali kegiatan dengan total saham yang mana diperdagangkan berjumlah 15,47 miliar lembar saham senilai Rp8,70 triliun. Sebanyak 265 saham naik, 295 saham menurun, dan juga 226 tak melakukan aksi nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 258,50 poin atau 0,74 persen ke 34.831,10, indeks Hang Seng menguat 13,97 poin atau 0,08 persen ke 16.891,83, indeks Shanghai melemah 0,06 poin atau 0,00 persen ke 2.869,60, lalu indeks Straits Times menguat 16,15 poin atau 0,50 persen ke 3,265,87.

Artikel ini disadur dari IHSG ditutup melemah dipimpin sektor barang baku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *