Ibukota Indonesia –
IHSG ditutup melemah 20,72 poin atau 0,28 persen ke kedudukan 7.266,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,03 poin atau 0,57 persen ke kedudukan 879,10.
“Pelaku lingkungan ekonomi tampaknya merespon paket stimulus hasil Kongres Rakyat China lalu juga rilis laju naiknya harga Oktober 2024. Hasil reuni Kongres Rakyat China memberikan stimulus paket utang 10 triliun yuan yang ditujukan untuk meringankan pembiayaan pemerintah wilayah juga menstabilkan ekonominya yang digunakan sedang goyah," sebut Tim Investigasi Pilarmas Investindo Sekuritas di kajiannya ke Jakarta, Senin.
Pelaku pangsa tampaknya kecewa, oleh sebab itu Kongres Rakyat China tidak ada mengumumkan kebijakan berhadapan dengan tarif tambahan Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya ketegangan di bawah kepemimpinan Donald Trump oleh sebab itu pangsa juga masih mewaspadai kebijakan sektor ekonomi Trump ke depan.
Sementara itu, tingkat kenaikan harga tahunan China mencapai 0,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2024, dibandingkan dengan estimasi pangsa kemudian bilangan September sebesar 0,4 persen (yoy).
Hal itu menguatkan kegelisahan terhadap pemulihan dunia usaha negara tersebut, sehingga akan memiliki kemungkinan meningkatkan risiko deflasi meskipun China sudah mengambil langkah-langkah stimulus pada akhir September 2024 untuk menyokong dunia usaha yang digunakan melambat.
Dari di negeri, Bank Indonesi (BI) merilis bahwa Skala Keyakinan Customer (IKK) Indonesi menurunkan berubah menjadi 121,1 pada Oktober 2024 dari 123,5 pada September 2024, atau terendah sejak Desember 2022.
Meskipun masih di level optimis, namun dengan penurunan yang disebutkan memberikan sinyal bahwa keyakinan konsumen menurunkan dampak dari sikap konsumen tentang keadaan sektor ekonomi konsumen sendiri.
Dibuka melemah, IHSG betah di dalam teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah pada zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Ukuran Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang digunakan menguat 2,74 persen, dihadiri oleh oleh sektor energi juga sektor barang baku yang naik masing- masing sebesar 0,30 persen kemudian sebesar 0,06 persen.
Sedangkan, delapan sektor melemah, yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,69 persen, dihadiri oleh oleh sektor lapangan usaha lalu sektor keseimbangan yang mana masing- masing turun sebesar 1,61 persen kemudian 1,50 persen.
Saham-saham yang tersebut mengalami penguatan terbesar, yaitu DWGL, MLPT, BUMI, BABY serta BNIJ. Sedangkan saham-saham yang dimaksud mengalami pelemahan terbesar yakni TOSK, HALO, DSSA, IBOS, lalu LEAD.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sejumlah 1.459.671 kali kegiatan dengan jumlah agregat saham yang diperdagangkan banyaknya 23,59 miliar lembar saham senilai Rp13,17 triliun. Sebanyak 190 saham naik 397 saham menurun, lalu 196 tak melakukan pergerakan nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 32,90 poin atau 0,08 persen ke sikap 39.533,30, indeks Hang Seng melemah 301,25 poin atau 1,45 persen ke 20.426,92, indeks Shanghai menguat 17,77 poin atau 0,51 persen ke 3.470,07, serta indeks Straits Times menguat 12,03 poin atau 0,32 persen ke 3.736,40.
Artikel ini disadur dari IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan Asia