Berita  

IHSG diprediksi mendatar di sedang “wait and see” RDG Bank Indonesi

IHSG diprediksi mendatar pada sedang “wait and see” RDG Bank Indonesi

Ibukota Indonesia – Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) pada Hari Senin diperkirakan berpindah mendatar di berada dalam pelaku lingkungan ekonomi bersikap wait and see terhadap Rapat Dewan Kepala daerah Bank Negara Indonesia (RDG BI).

IHSG dibuka melemah 2,11 poin atau 0,03 persen ke sikap 7.086,76. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Ukuran LQ45 turun 2,35 poin atau 0,29 persen ke kedudukan 818,08.

"IHSG berpeluang melakukan pergerakan sideways (mendatar) pada awal pekan ini merespon sentimen global," sebut Tim Penelitian Lotus Andalan Sekuritas di kajiannya di dalam Jakarta, Senin.

Dari di negeri, sentimen pemberat IHSG sepanjang pekan kemarin datang dari eksternal, seperti negara dagang lalu hasil risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes bank sentral AS.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) stabil di dalam level Rp16.100-an pada berada dalam ekspektasi lingkungan ekonomi terhadap data ketenagakerjaan AS.

Bank Nusantara (BI) akan mengumumkan suku bunga untuk Januari 2025, kabar ini sangat dinantikan oleh pelaku pasar, oleh sebab itu mendambakan kebijakan suku bunga BI di sedang rupiah yang dimaksud melemah terhadap dolar AS, ketidakpastian urusan politik kemudian geopolitik global.

Dari mancanegara, hasil itu mempertegas ketahanan pangsa tenaga kerja Negeri Paman Sam juga memicu perkiraan bahwa The Fed akan lebih tinggi lambat di melonggarkan kebijakan suku bunganya.

Investor tetap wait and see terhadap rencana kebijakan moneter AS, teristimewa dalam berada dalam kemungkinan naiknya harga yang tersebut lebih banyak tinggi akibat tekanan dari bursa tenaga kerja. Kesempatan pemotongan suku bunga dalam bulan Maret turun bermetamorfosis menjadi sekitar 25 persen, atau turun dari probabilitas 41 persen sehari sebelumnya.

Dari regional, China akan merilis data ekspor, impor, juga neraca dagang. Berdasarkan konsensus,ekspor China pada Desember 2024 akan bertumbuh 7,3 persen (yoy) lebih besar cepat ketimbang bulan sebelumnya (November) sebesar 6,7 persen (yoy).

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street urun pada perdagangan hari terakhir pekan (10/01), pasca laporan pekerjaan yang dimaksud kuat menurunkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga tambahan lanjut pada tahun ini. Dow Jones Industrial Average melemah 696,75 poin, atau 1,63 persen ditutup pada 41.938,45, indeks S&P 500 turun 1,54 persen berubah jadi 5.827,04, sementara Nasdaq Composite melemah 1,63 persen ke 19.161,63.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 224,91 poin atau 0,56 persen ke level 39.858,39, indeks Shanghai melemah 12,63 poin atau 0,40 persen ke sikap 3.222,01, indeks Kuala Lumpur melemah 10,63 poin atau 0,66 persen ke sikap 1.629,01, lalu indeks Straits Times melemah 17,21 poin atau 0,37 persen ke 1.842,30.

Artikel ini disadur dari IHSG diprediksi mendatar di tengah “wait and see” RDG Bank Indonesia

Exit mobile version