Berita  

IHSG diprediksi mendatar pada sedang rilis data kenaikan harga di negeri

IHSG diprediksi mendatar pada sedang rilis data kenaikan tarif di dalam negeri

DKI Jakarta – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesi (BEI) pada Hari Senin diperkirakan bergerak mendatar ke berada dalam rilis data pemuaian Angka Harga Pengguna (IHK) Indonesia periode Januari 2025.

IHSG dibuka melemah 75,50 poin atau 1,06 persen ke tempat 7.033,70. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Ukuran LQ45 turun 11,46 poin atau 1,39 persen ke kedudukan 812,09.

"IHSG diprediksi masih akan kembali bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Penelitian Lotus Andalan Sekuritas di kajiannya di dalam Jakarta, Senin.

Dari di negeri, konsensus memprediksi bahwa pemuaian IHK Tanah Air periode Januari 2025 akan mengalami kenaikan berubah jadi 1,88 persen, yang tersebut merupakan yang digunakan tertinggi selama empat bulan terakhir.

Selain itu, rilis data Penanaman Modal Eksternal (PMA) ke Indonesi bukan diantaranya pembangunan ekonomi di sektor keuangan serta minyak dan juga gas melonjak sebesar 33,3 persen year on year (yoy), atau ke rekor tertinggi baru sebesar Rp245,8 triliun (55,33 miliar dolar AS) pada kuartal IV- 2024, menyusul pertumbuhan 18,55 persen di periode tiga bulan sebelumnya.

Dari mancanegara, pemerintah China akan menentang pengenaan tarif Presiden Donald Trump ke Organisasi Perdagangan Planet (WTO) juga mengambil tindakan balasan, yang dimaksud belum ditentukan, sebagai tanggapan berhadapan dengan pengenaan tarif Amerika Serikat (AS).

Kanada memutuskan bahwa juga akan mengenakan tarif 25 persen pada barang-barang AS, mulai dari minuman hingga peralatan.

Perdana Menteri Kanada mengutarakan pada konferensi pers mengumumkan akan mengenakan tarif pada barang-barang Negeri Paman Sam senilai 155 miliar dolar Kanada (atau setara 107 miliar dolar AS). Tarif sebesar 30 miliar dolar Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (04/02), di hari yang mana serupa dengan pengenaan tarif Trump.

Sementara itu, pengenaan bea masuk menghadapi sisa impor senilai125 miliar dolar Kanada, akan diberlakukan di 21 hari.

Selain itu, pelaku pangsa di pekan ini juga berfokus terhadap data ketenagakerjaan mendatang untuk mencari petunjuk tentang ketahanan ekonomi AS.

Apabila bursa tenaga kerja kekal solid, hal itu dapat meningkatkan kekuatan perasaan khawatir naiknya harga yang digunakan telah meningkat akibat kebijakan Presiden Donald Trump

Sementara itu, indeks-indeks utama Negeri Paman Sam Wall Street mengalami koreksi dari sikap All Time Highnya pada Hari Jumat (31/01), salah satu penggerak pelemahan ini adalah pemberlakuan tarif umum sebesar 25 persen untuk Kanada serta Meksiko juga 10 persen untuk barang-barang dari China mulai Selasa (04/01).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 337,47 poin (0,79 persen) ke level 44.544,88, sementara itu indeka S&P 500 melemah 0,51 persen menjadi 6.040,52, serta Nasdaq Composite turun 0,28 persen ke level 19.627,44.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 941,50 poin atau 2,38 persen ke level 38.630,99, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke sikap 3.250,60, indeks Kuala Lumpur melemah 3,24 poin atau 0,21 persen ke sikap 1.553,68, dan juga indeks Straits Times menguat 26,01 poin atau 0,67 persen ke 3 829,81.

Artikel ini disadur dari IHSG diprediksi mendatar di tengah rilis data inflasi dalam negeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *