DKI Jakarta – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesi (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak mendatar di berada dalam optimisme pemangkasan suku bunga acuan Bank Tanah Air (BI).
IHSG dibuka menguat 30,93 poin atau 0,43 persen ke kedudukan 7.188,66. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Skala LQ45 turun 3,31 poin atau 0,39 persen ke tempat 845,64.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Penelitian Lotus Andalan Sekuritas di kajiannya di dalam Jakarta, Rabu.
Dari pada negeri, fokus pelaku bursa tertuju pada langkah Bank Tanah Air (BI) pada Rapat Dewan Pengelola Bank Tanah Air (RDG BI) diselenggarakan pada Selasa serta Rabu pekan ini (17 lalu 18 Desember 2024).
Konsensus memproyeksikan bahwa BI akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen. Suku bunga acuan yang tertahan lebih tinggi panjang akan cenderung memperlambat perkembangan ekonomi.
Sementara itu, derasnya arus pergi dari asing atau capital outflow dari lingkungan ekonomi saham domestik bermetamorfosis menjadi sentimen negatif penggerak IHSG, yang mana mana asing mencatatkan net sell Rp1,63 triliun di seluruh pasar.
Dari mancanegara, data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan belanja konsumen masih solid mendekati pergantian tahun.
Tercatat, jualan ritel Amerika Serikat meningkat lebih lanjut dari perkiraan pada November 2024, sebagian didukung oleh percepatan pembelian kendaraan bermotor, tegas dengan peluang kuat di ketahanan perekonomian.
Pelaku pangsa sebagian besar fokus pada pengumuman kebijakan The Fed pada Rabu (18/12), dan juga hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga acuan tiga kali berturut-turut.
Pada akhir pekan, bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada periode Desember 2024.
China juga akan merilis produksi lapangan usaha China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024. Bank sentral Negeri Matahari Terbit dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada Kamis (19/12), yang dimaksud diperkirakan akan masih menahan suku bunga di 0,25 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) di dalam Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (17/12), dengan indeks Dow Jones turun sepanjang sembilan pembukaan beruntun, oleh sebab itu penanam modal mulai berhati-hati jelang pengumuman suku bunga terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,61 persen tau 267,58 poin ke 43.449,90, indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,39 persen atau 23,47 poin ke 6.050,61, juga Nasdaq melemah 0,32 persen atau 64,83 poin ke 20.109,0
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 43,27 poin atau 0,11 persen ke level 39.321,41, indeks Shanghai menguat 29,08 poin atau 0,87 persen ke tempat 3.390,57, indeks Kuala Lumpur menguat 2,31 poin atau 0,14 persen ke sikap 1.599,64, serta indeks Straits Times melemah 15,69 poin atau 0,41 persen ke 3.390,57.
Artikel ini disadur dari IHSG diprediksi mendatar di tengah optimisme pemangkasan suku bunga BI