Berita  

IHSG Berakhir Lesu, 350 Saham Merah

IHSG Berakhir Lesu, 350 Saham Merah

JakartaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (9/1/2025), di berada dalam respons lingkungan ekonomi akan hasil risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada dini hari tadi waktu Indonesia.

IHSG ditutup melemah 0,22% ke kedudukan 7.064,59. IHSG masih bertahan dalam level psikologis 7.000 hingga hari ini, dalam mana IHSG sudah ada berada di level psikologis ini selama empat hari beruntun.

Nilai proses indeks pada hari ini mencapai sekitar Mata Uang Rupiah 7,7 triliun dengan melibatkan 17 miliar saham yang digunakan berpindah tangan berjumlah 1,1 jt kali. Sebanyak 236 saham naik, 350 saham turun, lalu 211 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi berubah menjadi penekan terbesar IHSG dalam akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 1,01%.

Sementara dari sisi saham, emiten energi baru terbarukan konglomerasi Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan juga emiten perbankan besar PT Bank Rakyat Nusantara (Persero) Tbk (BBRI) bermetamorfosis menjadi penekan terbesar IHSG setiap-tiap mencapai 9,6 juga 7,3 indeks poin.

IHSG berakhir merana dipengaruhi oleh sentimen eksternal, teristimewa dari hasil risalah the bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) pada Federal Open Market Committee (FOMC) minutes yang rilis pada dini hari tadi waktu Indonesia.

Hasil FOMC Minutes The Fed tampak semakin mengkonfirmasi terhadap isyarat perlambatan laju cut rate pada tahun ini.

Mengutip dari risalah the Fed dini hari tadi “”Pejabat Federal Reserve pada pertarungan bulan Desember merek menyatakan kegelisahan tentang kenaikan harga juga dampak yang mana dapat ditimbulkan oleh kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, yang tersebut mengindikasikan bahwa merekan akan melakukan aksi lebih tinggi lambat di pemangkasan suku bunga oleh sebab itu ketidakpastian”

Tanpa menyampaikan nama Trump, ringkasan penghadapan yang dimaksud menampilkan setidaknya empat penyebutan tentang dampak pembaharuan pada kebijakan imigrasi juga perdagangan terhadap perekonomian AS.

Sejak kemenangan Trump di pemilihan umum November, Ia telah lama mengisyaratkan rencana untuk mengenakan tarif yang dimaksud agresif dan juga menghukum terhadap Tiongkok, Meksiko, lalu Kanada juga mitra dagang Negeri Paman Sam lainnya.

Selain itu, ia bermaksud untuk melakukan lebih lanjut sejumlah deregulasi kemudian deportasi massal.

Namun, sejauh mana tindakan Trump kemudian khususnya bagaimana tindakan yang disebutkan akan diarahkan menciptakan sejumlah ambiguitas tentang apa yang digunakan akan terjadi, yang dimaksud menurut anggota Komite Pasar Terbuka Federal akan memerlukan kehati-hatian.

“Hampir semua partisipan menafsirkan bahwa risiko kenaikan terhadap prospek pemuaian telah terjadi meningkat,” ungkap risalah tersebut.

Menurut perangkat CME Fedwatch Tool semakin menunjukkan dominasi dari probabilitas suku bunga the Fed akan ditahan pada perjumpaan bulan ini. Peluangnya sudah ada mencapai lebih besar dari 95%.

Dari di negeri, ada sedikit kabar baik pada mana Survei Customer Bank Nusantara (BI) pada Desember 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap situasi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif dan juga Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyatakan hal ini tercermin dari Ukuran Keyakinan Pelanggan (IKK) Desember 2024 yang mana tercatat sebesar 127,7, lebih lanjut tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 125,9.

“Meningkatnya keyakinan konsumen pada Desember 2024 didukung oleh Ukuran Kondisi Kondisi Keuangan Saat Hal ini (IKE) lalu Angka Ekspektasi Customer (IEK) yang mana tiap-tiap tercatat sebesar 116,0 lalu 139,5, lebih lanjut tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang mana tercatat sebesar 113,5 dan juga 138,3,” papar Denny, pada pernyataan resmi, Kamis (9/1/2025).

Adapun IKE juga IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya. Secara kategori pengeluaran responden, peningkatan IKK tertinggi terhadi pada responden dengan pengeluaran Mata Uang Rupiah 4,1 jt hingga Mata Uang Rupiah 5 juta. Kemudian, secara spasial, peningkatan IKK tertinggi muncul dalam kota Lampung, Banten juga Semarang.

Lalu, berdasarkan IKE, persepsi konsumen terhadap keadaan kegiatan ekonomi ketika ini menguat.

Menurut Denny, penguatan yang disebutkan didorong oleh perbaikan pada Angka Penghasilan Saat Ini, Skala Ketersediaan Lapangan Kerja dan juga Ukuran Pembelian Barang Tahan Lama.

“Ketiga indeks yang dimaksud per individu meningkat berubah menjadi 123,9, 112,2 juga 111,8 pada Desember 2024, dibandingakn sebelumnya 121,9, 110,1 juga 108,4 pada November 2024,” katanya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Next Article IHSG Berakhir di dalam Zona Merah, Tapi Masih Bertahan pada Level 7.400

Artikel ini disadur dari IHSG Berakhir Lesu, 350 Saham Merah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *