Ibukota –
IHSG ditutup melemah 66,16 poin atau 0,90 persen ke kedudukan 7.258,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,97 poin atau 0,46 persen ke sikap 861,74.
Pada pekan ini, pelaku pangsa fokus pada pernyataan kebijakan terbaru lalu arahan ke depan dari Ketua Fed Jerome Powell, juga lingkungan ekonomi berspekulasi bahwa The Fed miliki probabilitas sebesar 93 persen akan memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini.
Pelaku lingkungan ekonomi juga beraksi terhadap data aktivitas November 2024 dari China, yang dimaksud mana jualan ritel ke daratan China secara tak terduga melemah dari bulan lalu, atau meningkat cuma 3 persen year on year (yoy) serta menggarisbawahi urgensi bagi Beijing untuk memacu konsumsi.
Data Produksi lapangan usaha China berkembang sebesar 5,4 persen (yoy) pada November 2024, sedikit melampaui estimasi lingkungan ekonomi serta tingkat perkembangan pada Oktober sebesar 5,3 persen serta juga pejabat Bank Rakyat China mengemukakan selama akhir pekan bahwa China akan memangkas suku bunga serta persyaratan cadangan tahun depan.
Dari di negeri, pelaku pangsa mengharapkan hasil perjumpaan Rapat Dewan Kepala daerah (RDG) Bank Tanah Air (BI) pada 17 sampai 18 Desember 2024, dimana bursa fokus perhatian akan kebijakan moneter yang tersebut akan diambil, disaat rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pelaku bursa memiliki pandangan meskipun BI mempunyai ruang untuk pemangkasan suku bunga acuannya, namun lingkungan ekonomi memiliki keraguan hal ini dengan mengamati keadaan tekanan yang dimaksud muncul pada nilai rupiah.
Keraguan pangsa itu dilatarbelakangi dengan aksi intervesi BI pada menjaga nilai rupiah, namun teryata rupiah permanen melemah ke level psikologi Rp16.000, sehingga memberikan pandangan apa yang mana dilaksanakan oleh BI belum mampu menahan penguatan dollar AS.
Dibuka melemah, IHSG betah di dalam teritori negatif sampai penutupan pembukaan pertama perdagangan saham. Pada pembukaan kedua, IHSG masih betah di dalam zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Ukuran Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor melemah yaitu sektor properti turun paling pada minus sebesar 2,95 persen, dihadiri oleh oleh sektor teknologi juga sektor transportasi & logistik yang tersebut masing- masing minus sebesar 2,30 persen lalu 1,90 persen.
Saham-saham yang dimaksud mengalami penguatan terbesar yaitu SKBM, MTFN, GPSO, KREN lalu TRUS. Sedangkan saham-saham yang tersebut mengalami pelemahan terbesar yakni SAPX, SNLK, SSTM, JIHD juga PANI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.068.000 kali operasi dengan jumlah total saham yang mana diperdagangkan sebanyak 20,51 miliar lembar saham senilai Rp11,77 triliun. Sebanyak 174 saham naik 461 saham menurun, lalu 311 tidaklah bergerak nilainya.
Artikel ini disadur dari IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia