Jakarta, CNBC Indonesia – Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas lingkungan ekonomi modal Inarno Djajadi mengungkapkan sepanjang tahun sesudah itu IHSG mengalami kontraksi, dengan pemodal asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy).
“Hingga 30 des 2024 IHSG Turun ke level 7079,91 atau sejak awal tahun (ytd) turun 2,65%,” terang Inarno.
Meski demikian, asing masih mencatatkan aksi beli bersih hingga Simbol Rupiah 16,53 triliun sepanjang tahun lalu, dengan pada bulan Desember asing menantang dana (net sell) sebesar Rupiah 5,03 triliun.
Sementara itu, nilai kapitalisasi lingkungan ekonomi tembus Rupiah 12.336 triliun atau naik 5,74% sejak awal tahun.
Penghimpiinan dana pangsa modal tercatat positif dengan nilai penawaran umum mencapai Rupiah 259,24 triliun, diantaranya 43 emiten baru fund raising dan penawaran umum Rupiah 17,28 triliun melalui IPO serta penerbitan Ebus.
Penggalangan dana SCF terdapat 18 pelopor dapat izin dari OJK, 713 penerbit efek dari 450 penerbit. Total perhimpunan dana Simbol Rupiah 1,36 triliun.
Lalu, bursa karbon sejak diperkenalkan hingga akhir tahun 2024 telah dilakukan terdapat 100 pengguna jasa dapat izin, dengan ukuran perdagangan 908 ribu ton CO2 dengan nilai kegiatan akumulasi Rupiah 50,64 miliar rupiah.
Next Article IHSG Bangkit, Mancanegara Kompak Borong 10 Saham Ini
Artikel ini disadur dari IHSG Ambles 2,65% Tapi Asing Masih Borong Rp 16,53 T Saham RI