Ibukota –
IHSG ditutup melemah 53,30 poin atau 0,74 persen ke sikap 7.161,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,00 poin atau 0,46 persen ke kedudukan 871,69.
“Pelaku bursa mencerna komentar Ketua The Fed Jerome Powell yang tersebut memberikan indikasi bahwa bank sentral bukan akan terburu-buru pada memangkas suku bunga acuan mengingat kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang masih cukup solid," sebut Tim Penelitian Phillip Sekuritas Negara Indonesia di kajiannya pada Jakarta, Jumat.
Pelaku bursa juga mencerna rilis data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat yang mana memperlihatkan kenaikan harga ke level produsen naik 0,2 persen month to month (mtm) atau 2,4 persen year on year (yoy) pada Oktober 2024, atau lebih lanjut cepat dari laju kenaikan 0,1 persen (mtm) atau 1,8 persen (yoy) pada September 2024.
Fakta naiknya harga (CPI lalu PPI) Oktober 2024 Amerika Serikat yang dirilis pekan ini hanya sekali menunjukkan sedikit kemajuan yang dicapai untuk menuju target pemuaian sebesar 2 persen, sehingga menyebabkan pertanyaan mengenai seberapa besar Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada tahun 2025.
Dari Asia, pelaku bursa mencerna rilis perhitungan awal data Layanan Domestik Bruto (PDB) Negeri Matahari Terbit yang dimaksud memperlihatkan dunia usaha berkembang 0,9 persen (yoy) pada kuartal III-2024, perlambatan yang mana mencolok dari perkembangan 2,2 persen (yoy) pada kuartal II- 2024, namun masih lebih banyak tinggi dari konsensus pangsa sebesar 0,7 persen (yoy).
Konsumsi swasta lalu belanja pemerintah meningkat lebih tinggi lanjut, sementara belanja modal berkurang menyusul perkembangan yang dimaksud kuat kuartal II- 2024, bersamaan dengan itu, penurunan permintaan eksternal (ekspor) terus berlanjut, memberikan partisipasi negatif selama tiga kuartal beruntun.
Dibuka melemah, IHSG betah dalam teritori negatif sampai penutupan pertemuan pertama perdagangan saham. Pada pembukaan kedua, IHSG masih betah dalam zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Skala Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor lapangan usaha menguat sebesar 0,46 persen.
Sedangkan, satu puluh sektor melemah yaitu sektor barang baku turun paling di sebesar 1,95 persen, dihadiri oleh oleh sektor barang konsumen non primer dan juga sektor energi yang mana turun masing- masing sebesar 1,29 persen juga 1,23 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NAIK, DAAZ, DWGL, DIVA lalu DOSS. Sedangkan saham-saham yang digunakan mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, MLPL, MPPA, VAST dan juga BUMI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat banyaknya 1.181.316 kali operasi dengan total saham yang digunakan diperdagangkan sejumlah 48,92 miliar lembar saham senilai Rp11,75 triliun. Sebanyak 198 saham naik 393 saham menurun, dan juga 196 tiada bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 107,19 poin atau 0,28 persen ke tempat 38.642,89, indeks Hang Seng melemah 9,47 poin atau 0,05 persen ke 19.426,33, indeks Shanghai melemah 49,11 poin atau 1,45 persen ke 3.330,72, dan juga indeks Straits Times menguat 6,54 poin atau 0,17 persen ke 3.744,69.
Artikel ini disadur dari IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor bahan baku