Ibukota – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2025 sebesar 39,57 jt dolar Negeri Paman Sam untuk penguatan armada kapal.
Belanja modal itu juga diperuntukkan pada penguatan sistem operasional untuk mempertahankan kepuasan pelanggan juga efisiensi energi di dalam seluruh segmen usaha, angkutan LNG, angkutan oil and chemical, lalu harbor tug.
“Sepanjang tahun 2025, HUMI berusaha mencapai untuk melakukan perolehan terhadap 10 kapal dan juga pengembangan LNG logistic support. Kami telah terjadi menyiapkan dana anggaran sebesar 39,57 jt dolar AS," kata Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat di Jakarta, Senin.
HUMI juga mempertegas komitmennya untuk mengintegrasikan teknologi untuk memonitor operasional armada, sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan di HUMI Kick-Off Meeting 2025 yang mana diselenggarakan pada hari terakhir pekan (17/1/2025).
"Kami juga menghadirkan keseimbangan antara efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, serta keberlanjutan. Dengan implementasi plan maintenance system (PMS) kemudian optimalisasi bunker, seluruh armada kami memberikan dampak positif pada pelanggan, untuk menguatkan kedudukan HUMI sebagai perusahaan pelayaran yang berdaya saing tinggi di dalam pangsa global," ujarnya.
HUMI telah dilakukan memiliki target untuk menambah 10 kapal ke pada armada yang digunakan terdiri menghadapi empat oil and chemical tanker, lima tugboat, satu wadah supply vessel (PSV) dan juga LNG logistic support.
Tirta menuturkan pada 2025, perseroan terus akan tegas agresif untuk anggaran pembelian oil and chemical Tanker untuk menangkap prospek berhadapan dengan terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis tersebut.
HUMI menetapkan dua prioritas utama implementasi PMS lalu optimalisasi bunker untuk efisiensi BBM. Pada PMS, akan berubah menjadi pantauan yang tersebut sangat ketat, untuk meminimalkan risiko kehancuran mendadak (unplanned downtime) juga melakukan konfirmasi layanan yang digunakan tepat waktu terhadap pelanggan.
Sedangkan, optimalisasi bunker untuk efisiensi BBM, HUMI akan mengadopsi teknologi bunker optimization untuk memantau konsumsi unsur bakar secara realtime. Langkah itu tidak ada semata-mata akan menekan biaya operasional tetapi juga menggalang target ESG perusahaan pada mengempiskan emisi karbon.
"Kami percaya bahwa pendekatan strategis ini akan menciptakan nilai tambah bagi para investor. Dengan efisiensi yang digunakan lebih besar baik juga pengurangan emisi, HUMI bukan hanya sekali meningkatkan margin profitabilitas tetapi juga mengupayakan jadwal keberlanjutan global," ujar Tirta.
Inisiatif strategis yang disebutkan diharapkan dapat menciptakan peningkatan efisiensi operasional, penguatan hubungan pelanggan dengan armada yang dimaksud lebih lanjut andal, berubah menjadi aset penting untuk perkembangan bidang usaha jangka panjang, dan juga sumbangan ESG yang dimaksud nyata.
Dengan menghurangi emisi karbon serta efisiensi energi, HUMI memenuhi ekspektasi pemodal yang tersebut berfokus pada pembangunan ekonomi yang tersebut ramah lingkungan.
HUMI juga telah merumuskan serta memiliki ESG strategy, roadmap hingga policy yang dimaksud akan terus diperbarui untuk mewujudkan kegiatan bisnis keberlanjutan.
"HUMI bukanlah belaka ingin bermetamorfosis menjadi perusahaan pelayaran nasional berkelas dunia, tetapi juga memiliki aspirasi untuk dikenal kemudian miliki reputasi baik sebagai perusahaan yang dimaksud ramah terhadap lingkungan, bertanggung jawab sosial serta mengedepankan good governance," ujarnya.
Artikel ini disadur dari Humpuss Maritim alokasikan capex 39,57 juta dolar AS perkuat armada