Berita  

HGII segera IPO, 25 persen sahamnya akan dibeli pemodal Negeri Sakura

HGII segera IPO, 25 persen sahamnya akan dibeli pemodal Negeri Sakura

DKI Jakarta –

Perusahaan bidang energi terbarukan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) berencana segera melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seiring rencana itu, HGII mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan terbuka di dalam Tokyo Stock Exchange yaitu Shikoku Electric Power Company Inc atau Yonden (TYO:9507) yang mana melakukan pergerakan ke bidang pembangkit sekaligus perdagangan listrik dalam wilayah Shikoku, Jepang.
Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto di keterangan resmi ke Jakarta, Jumat, berharap kemitraan ini berubah menjadi tonggak penting untuk meningkatkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam Indonesia, seiring keahlian Yonden dengan portofolio pembangkit EBT lebih lanjut dari 1.000 mega watt (MW).
Yonden melalui anak perusahaannya yaitu SEP International Netherlands B.V. (SEPI) telah terjadi mengesahkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan Pemegang Saham Pengendali HGII pada 8 November 2024.
SEPI akan bergabung menjadi salah satu pemegang saham HGII melalui proses jual beli sebagian saham milik Pemegang Saham Pengendali, paling lambat satu bulan pasca HGII melantai di BEI.
"Setelah kegiatan itu, Pemegang Saham Pengendali permanen miliki pengendalian menghadapi HGII dengan kepemilikan mayoritas sebesar 55 persen lalu SEPI sebesar 25 persen," ujar Robin.
Robin menjelaskan, susunan kepemilikan saham ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk menggabungkan kekuatan di mengembangkan HGII di dalam sektor energi terbarukan ke Indonesia.
“Kolaborasi dengan Yonden memberikan potensi besar bagi HGII mempercepat perkembangan energi terbarukan di dalam Indonesia. Sejalan dengan tujuan nasional untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060, HGII berazam memperluas portofolio energi terbarukan," ujar Robin
Robin menjelaskan, rencana ekspansi HGII di mengembangkan energi terbarukan ke depan, diantaranya pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg), dan juga pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) dengan target kapasitas hingga 100 MW pada 2031.
Ia mengatakan, dukungan teknis dan juga pengalaman Yonden pada tahap pengembangan lalu perkembangan proyek dan juga pada hal O&M (operation and maintenance) akan menguatkan kemampuan HGII di pengelolaan pembangkit listrik secara optimal dan juga berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *