Jakarta – Pasar saham Negara Indonesia jelang akhir tahun lesu terkena imbas dari sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. Pada analis memprediksi sentimen kebijakan suku bunga The Fed masih akan membayangi Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini.
Analis Senior Investment Information Mireae Nafan Aji Gusta memperkirakan IHSG hingga akhir tahun dapat memiliki kemungkinan kembali tembus ke level 7.000 sebagai target resistance.
“6.895-7.325,” ucapannya untuk CNBC Indonesia, Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, secara teknikal, untuk sementara ini IHSG masih terus melemah. “Indikator RSI semata masih menunjukkan sinyal negatif lalu belum oversold,” imbuhnya.
Dia menganggap bila IHSG menyetuh level 6.895, maka terdapat perkiraan support pada 6.655. Sebaliknya, bila stimulus terhadap IHSG kembali kuat, indeks dapat kembali ke 7.325 hingga 7.531.
Terpisah, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan IHSG pada akhir tahun pada rentang level Rp6.900-Rp7.100.
Sebagai informasi, pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35%-4,50%, sesuai ekspektasi pasar. Akan tetapi dalam balik pemangkasan, bank sentral Amerika Serikat yang dimaksud mengisyaratkan akan lebih besar hati-hati.
The Fed menunjukkan bahwa merek mungkin saja semata-mata akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Ekspektasi yang disebutkan tercermin dari dot plot terbaru November ini. Dot plot merupakan matriks ekspektasi serta pandangan suku bunga masa depan dari per individu anggota Federal Open Market Committee (FOMC).
Bahkan merujuk dot plot terbaru, dua pemotongan yang digunakan diekspektasikan pada 2025 ini hanya saja setengah dari target komite pada saat plot yang dimaksud terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.
“Dengan langkah hari ini, kami telah dilakukan menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, juga stance kebijakan kami pada masa kini sangat jauh tambahan longgar. Oleh sebab itu, kami mampu lebih banyak berhati-hati pada waktu mempertimbangkan penyesuaian tambahan lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami.” ujar Chairman The Fed Jerome Powell pada konferensi pers usai rapat.
Pemangkasan suku bunga The Fed yang mana telah sesuai dengan ekspektasi bursa ini menyebabkan penanam modal asing cenderung kembali melepas saham-saham di RI juga cenderung mengalihkannya ke bursa keuangan AS.
Next Article IHSG Kebakaran, Ditutup Ambruk 3,4% & Nyaris Tinggalkan Level 7.000
Artikel ini disadur dari Hari Ini Anjlok 1,84%, Begini Nasib IHSG Sampai Akhir Tahun