Berita  

Gara-Gara Artificial Intelligence China, Saham-Saham Raksasa Teknologi Amerika Serikat Ambruk!

Gara-Gara Artificial Intelligence China, Saham-Saham Raksasa Teknologi Amerika Serikat Ambruk!

Jakarta – Saham-saham teknologi dengan syarat Amerika Serikat (AS) meluncur bebas sejak kemarin, Awal Minggu (27/1/2025). Hal itu disinyalir dikarenakan melonjaknya minat terhadap model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari China.

AI China itu sendiri dinilai lebih banyak kompetitif lantaran rendahnya biaya khususnya pada perusahaan rintisan Kecerdasan Buatan China yakni DeepSeek yang memunculkan keraguan tentang valuasi sektor yang mana tinggi.

DeepSeek sendiri, pada waktu ini telah lama menyalip saingannya dari Amerika Serikat ChatGPT. DeepSeek telah bermetamorfosis menjadi aplikasi mobile gratis peringkat 1 ke App Store Apple di AS.

Melansir Reuters, DeepSeek mengutarakan bahwa mereka itu menggunakan chip berbiaya rendah serta lebih besar sedikit data, menantang taruhan di dalam pangsa bahwa Artificial Intelligence akan menggerakkan permintaan ke sepanjang rantai pasokan dari pembuat chip ke pusat data.

“Katalis dari pesaing asing bagi dominasi Artificial Intelligence yang dipimpin Amerika Serikat mengakibatkan pertanyaan lain tentang perdagangan lalu chip semikonduktor juga keinginan energi,” tulis Robert Savage, kepala strategi serta wawasan pangsa pada BNY, pada sebuah catatan, dilansir Reuters, Selasa (28/1/2025).

Asal tahu saja, lingkungan ekonomi saham AS, Wall Street membuka awal perdagangan dengan sangat buruk. Ketiga indeks Wall Street melakukan pergerakan pada zona pelemahan secara berjamaah. Penurunan tajam Wall Street pada awal perdagangan disebabkan oleh dorongan Kecerdasan Buatan China yangs mengguncang saham-saham Big Tech.

Pada awal perdagangan Hari Senin (27/1/2025), Dow Jones dibuka melemah 0,22% di dalam level 44.324,57, senada dengan pergerakan S&P 500 yang tersebut jatuh 1,61% dalam level 6.002,88, dan juga Nasdaq anjlok 2,64% dalam level 19.426,66.

Wall Street turun berjamaah pada pengaktifan perdagangan hari Senin, lantaran melonjaknya popularitas model kecerdasan buatan (AI) China yang mana berbiaya rendah memicu aksi jual produsen chip Nvidia dan juga perusahaan lain yang akan mendapat keuntungan dari pembangunan ekonomi pada teknologi tersebut.

Investor kemungkinan akan mempertanyakan apakah pengembangan DeepSeek mungkin benar-benar mengganggu industri, ujar Adam Sarhan, direktur utama 50 Park Investments.

“Jika itu adalah sesuatu yang mana bisa, maka kita miliki situasi pada mana semua saham Kecerdasan Buatan ini kemudian pangsa secara keseluruhan akan dihargai ulang.”

Nvidia (NVDA.O), yang chipnya merupakan pilihan utama untuk menggalang perangkat lunak AI, turun 11,4% pada perdagangan prapasar, sementara rekan bidang Broadcom (AVGO.O) lalu Marvell Technology (MRVL.O) per individu turun sekitar 11%.

Microsoft (MSFT.O), Meta Platforms (META.O) juga induk perusahaan Google Alphabet (GOOGL.O) turun antara 1,8% lalu 3,6%.

Pembuat server Kecerdasan Buatan Dell Technologies (DELL.N) dan juga Super Micro Computer (SMCI.O) turun 5,6% kemudian 8,1%.

Perusahaan listrik, yang digunakan diperkirakan akan meninjau lonjakan permintaan dari pusat data intensif energi yang dimaksud dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi AI, juga mengalami tekanan. Vistra (VST.N) juga GE Vernova (GEV.N) adalah yang mana paling terpukul, jatuh lebih tinggi dari 14%.

Big Tech akan masih bermetamorfosis menjadi fokus, dikarenakan Microsoft, Meta, Apple (AAPL.O) lalu Tesla (TSLA.O) yang mana merupakan empat dari “Magnificent 7” perusahaan yang dimaksud memacu sebagian besar keuntungan tahun lalu, akan melaporkan bilangan triwulanan akhir minggu ini.

Sementara itu, pangsa global juga gelisah sebab Amerika Serikat kemudian Kolombia menantang diri dari ambang konflik dagang pada hari Mingguan pasca Gedung Putih mengungkapkan negara Amerika Selatan itu sudah pernah setuju untuk menerima pesawat militer yang mana mengakibatkan migran yang digunakan dideportasi.

Pada radar ekonomi, kebijakan suku bunga pertama The Federal Reserve (The Fed) Negeri Paman Sam tahun ini diharapkan pada hari Rabu, dengan lingkungan ekonomi secara luas mengharapkan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga pinjamannya tetap stabil.

Pembacaan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Desember akan jatuh tempo pada hari Jumat, metrik penting di mengkaji jalur inflasi.

Pasar juga telah terjadi mempertimbangkan tarif yang digunakan diusulkan Trump, yang dimaksud dapat memperburuk tekanan pemuaian juga memperlambat pemotongan suku bunga Fed, pasca ia merujuk pada kebijakan perdagangan beberapa kali minggu kemudian tanpa memberikan rincian konkret tentang rencananya.

Next Article Video: Saham Anjlok 9,5%, Market Cap Nvidia Langsung Lenyap Mata Uang Dollar 300 M

Artikel ini disadur dari Gara-Gara AI China, Saham-Saham Raksasa Teknologi AS Ambruk!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *