Ibukota Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku yakin Bank Syariah Negara Indonesia (BSI) dapat mencapai sikap ke-6 sebagai bank syariah terbesar di dunia.
Erick pada BYOND by BSI Launching ke Jakarta, Sabtu, mengutarakan bahwa ketika ini BSI menempati kedudukan ke-9 di daftar bank syariah terbesar pada planet berdasarkan kapitalisasi pasar.
"Singkat hanya bahwa ini BSI, bank syariah secara market capitalization nomor sembilan terbesar pada dunia. Dulu nomor 12, sekarang nomor sembilan," kata Erick.
Menuru dia, kedudukan itu bisa saja naik menjadi ke-7 bahkan ke-6, sebab Tanah Air merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar kedua di bola pasca Pakistan.
"Kalau secara data base katanya kita (Indonesia) nomor dua penduduk Muslim terbesar di dunia. Udah nomor dua loh. Nomor satunya Pakistan. Artinya, kemungkinan dari sembilan menuju ke-7, ke-6 ya masih sebuah realita yang tersebut sanggup digapai," ucap Erick.
Oleh dikarenakan itu, ia meminta-minta ke BSI agar tiada berpuas diri dengan kedudukan ke-9 bank syariah terbesar ke dunia, namun harus mampu meningkat hingga minimal dalam tempat ke-6.
"Dan tadi kembali, jangan berpuas diri, baru nomor sembilan terbesar pada dunia," tutur Erick.
Di tempat yang tersebut sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan optimisme juga pencapaian Bank Syariah Nusantara yang digunakan terus menunjukkan perkembangan pesat menjauhi ulang tahunnya yang mana keempat pada 1 Februari 2025.
Dalam beberapa tahun terakhir, BSI sudah mengalami perkembangan berubah menjadi salah satu bank syariah paling berpengaruh, bahkan pada saat ini berada pada kedudukan ke-9 terbesar dalam globus berdasarkan kapitalisasi pasar.
"Hari ini BSI ada di tempat the best midsize bank yang mana ada dalam Indonesia. Kemudian alhamdulillah dengan pergerakan tarif saham yang mana terus meningkat, hari ini BSI adalah bank syariah terbesar nomor sembilan ke bola berdasarkan market capitalization," kata Hery.
Pada sikap September 2024, BSI mencatatkan perkembangan profit sebesar lebih besar dari 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian, rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) pada bawah 2 persen, sedangkan cost of credit ke bawah 1 persen. BSI terus berupaya memberikan layanan optimal untuk memperkuat kegiatan ekonomi syariah di Indonesia.
"Dan ini adalah bagian persembahan dari kami untuk bagaimana membantu, mendukung, dan juga juga berubah menjadi energi baru penggerak dunia usaha syariah dalam Indonesia," kata Hery.
Artikel ini disadur dari Erick optimis BSI bisa di posisi ke-6 bank syariah di dunia