Ekonom: Kebijakan Trump belum akan berdampak bagi dunia usaha Amerika Serikat ke 2025

Ekonom: Kebijakan Trump belum akan berdampak bagi dunia usaha Amerika Serikat ke 2025

Ibukota – Director & Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Nusantara (MAMI) Ezra Nazula menyampaikan bahwa kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum akan berdampak terhadap perekonomian Amerika Serikat pada tahun depan 2025.

Sehingga, lanjutnya, bank sentral Amerika Serikat The Fed masih miliki prospek untuk memangkas tingkat suku bunga acuannya, yang diproyeksikan akan memangkas Fed Funds Rate (FFR) banyaknya empat kali pada tahun depan.

“Diperkirakan perekonomian global akan memasuki siklus moderasi pertumbuhan juga pelandaian inflasi, sehingga penurunan suku bunga dapat berlanjut. Pengaruh kebijakan Trump terhadap kenaikan harga serta pertumbuhan Layanan Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam kelihatannya belum akan berjalan di tahun depan (2025),” ujar Ezra ke Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, kawasan Asia mempunyai beberapa potensi yang mana dapat dioptimalkan, seperti di dalam era pertempuran dagang Negeri Paman Sam dengan China tahun 2018, yang tersebut mana sejumlah perusahaan multinasional menerapkan strategi China +1 serta Friendshoring.

“Solusi ini dinilai cukup berhasil menghadapi ketatnya kebijakan Negeri Paman Sam ketika itu lalu kebijakan mirip sangat terbuka diterapkan di dalam 2025,” ujar Ezra.

Bagi Indonesia, Ia melanjutkan bahwa kebijakan tarif impor lebih tinggi Negeri Paman Sam oleh Donald Trump berisiko akan meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia.

Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) mencatat, berjalan peningkatan sumbangan FDI China juga Hong Kong dari 17 persen dari total FDI Indonesi pada 2016 berubah menjadi 28 persen pada 2023.

“Komitmen pembangunan ekonomi pada sektor teknologi membesar (AI, akumulator EV, carbon capture) juga menggembirakan dan juga diharapkan memperkuat pengembangan sektor domestik dan juga memberi nilai tambah lebih,” ujar Ezra.

Pada periode pertama kepemimpinan Donald Trump, menurut Ezra, diwarnai beragam kebijakan yang dimaksud tidak ada terduga, drastis, hingga dianggap emosional, yang digunakan menyebabkan guncangan ke bursa keuangan, stabilitas nilai tukar, dan juga hubungan dagang internasional.

“Di era tersebut, beberapa kebijakan: penurunan pajak serta kebijakan proteksionisme tidaklah mampu meningkatkan pertumbuhan juga tak terlalu memicu inflasi. Siklus kegiatan ekonomi yang justru mempengaruhi bilangan naiknya harga serta arah suku bunga,” ujar Ezra.

Artikel ini disadur dari Ekonom: Kebijakan Trump belum akan berdampak bagi ekonomi AS di 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *