Jakarta – Situasi geopolitik kemudian ekonomi yang mana masih bergejolak menghasilkan dunia waspada pada keadaan “gelap.” Pengaruh kegelapannya pun tak berhenti sampai ke Indonesia. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan juga juga Bank Nusantara telah dilakukan menyoroti keadaan ini.
“Dinamika urusan politik security ini beri pengaruh sangat nyata terhadap tren dunia usaha dunia,” kata Sri Mulyani, dikutipkan Hari Senin (3/2).
Secara terpisah, Kepala daerah BI Perry Warjiyo mengutarakan perkembangan dunia usaha global diperkirakan akan lebih tinggi rendah.
“Volume perdagangan bola masih rendah, dalam berada dalam perlambatan ekonomi, disrupsi mata rantai pasokan global meningkat,” tuturnya.
Perry mengatakan, pemuaian pada negara forward lalu negara berprogres pada saat ini meningkat lalu memacu bank sentral pada berbagai negara dengan mengeksekusi kebijakan moneter yang digunakan agresif.
Di sedang situasi tersebut, Pemodal terkenal sekaligus penulis buku keuangan terlaris ‘Rich Dad Poor Dad’, Robert Kiyosaki mengungkapkan, ada tiga aset penting untuk menghadapi ‘kiamat’ finansial.
Semua Menjerit, Daya Beli Warga RI Ambruk!
Dalam postingan X, pada 1 Desember lalu, Kiyosaki menyampaikan peringatan akan segera terbentuk keruntuhan pangsa lalu kemungkinan depresi hebat berikutnya.
Ia menekankan bahwa membeli emas, perak, kemudian Bitcoin (BTC) adalah pertahanan terbaik terhadap peluang keruntuhan. Ia menunjuk pada apa yang dimaksud beliau sebut sebagai “3 antek” yakni yang digunakan menjalankan Gedung Putih (Presiden AS), Departemen Keuangan AS, juga Federal Reserve sebagai indikator krisis yang dimaksud akan datang.
“[Karena] Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, lalu Fed, kemungkinan depresi hebat berikutnya [terjadi]. Mungkin perang. Bagi jutaan orang, masa-masa sulit akan segera tiba,” kata dia.
“Bagi mereka yang dimaksud mempunyai pola pikir yang dimaksud benar juga siap, Depresi Luar Biasa berikutnya akan menjadi ketika terbaik di hidup mereka. Mohon bersiap. Jaga diri kamu. Beli emas, perak, Bitcoin,” tambah Kiyosaki.
Patut dicatat bahwa meskipun Kiyosaki memberikan nasihat mengenai akumulasi aset, ia telah lama lama menuduh pemerintah dan juga lembaga terkait gagal menjalankan perekonomian secara efektif.
Kiyosaki dalam masa sesudah itu telah lama menyatakan kritik pedas lalu ketidakpercayaan terhadap Federal Reserve juga komponen pemerintah lainnya, dengan mengatakan mereka sebagai “keluarga Adams” dan juga “kartun yang dimaksud membunuh perekonomian.” Dia telah dilakukan menegaskan bahwa perekonomian “dalam kesulitan serius” kemudian bahwa entitas-entitas ini “bukan teman kita.”
Seperti dilansir Finbold, penasehat keuangan ini mengungkapkan pandangannya bahwa pemerintah menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap warga negaranya.
Dia menyarankan bahwa satu-satunya metode untuk melindungi diri sendiri juga orang-orang terkasih adalah dengan bekerja dengan rajin, membelanjakan uang dengan bijaksana, serta berinvestasi pada aset seperti emas, perak, kemudian Bitcoin.
Selain itu, Kiyosaki juga merupakan kritikus yang digunakan lantang terhadap kebijaksanaan keuangan konvensional dan juga pendukung sekolah keuangan untuk mencapai kekayaan dan juga kesuksesan.
Peringatan kemudian nasihat terbarunya di menghadapi prospek tantangan Depresi Luar Biasa sama dengan pandangan sebelumnya mengenai intelijen finansial serta penanaman modal strategis, di dalam mana ia mengadvokasi tiga kelas aset.
Memang benar, Kiyosaki sudah pernah memberi peringatan agar bukan mengakumulasi hasil penanaman modal tradisional, yang tersebut menurutnya merupakan aset yang dianggapnya tiada berharga. Hal ini mencakup uang kertas, saham, obligasi, reksa dana, serta dana yang diperdagangkan pada bursa (ETF).
Ia menyatakan bahwa pembangunan ekonomi inilah yang dimaksud banyak dijalankan oleh komunitas miskin kemudian kelas menengah, yang dimaksud bekerja dengan tekun pada pekerjaan yang mana memberikan penghasilan “palsu” yang mana dapat dikenai pajak, kemudian menjanjikan pendapatan yang tersebut konsisten, namun tidak ada memberikan jaminan kerja.
Next Article Alasan Robert Kiyosaki Pilih Perak Jadi Aset Penyertaan Modal Andalan
Artikel ini disadur dari Dunia Makin Suram, Tiga Aset Ini Disebut Buat Pegangan Hidup