Jakarta – Sebuah survei dari U.S. News menunjukkan bahwa 42% warga Amerika Serikat (AS) bukan miliki tabungan darurat. Kondisi ini cukup memprihatinkan, khususnya lantaran 60% responden mengaku mengalami pengeluaran tak terduga pada tahunan terakhir.
Mengutip laporan US News, survei ini direalisasikan pada 8-15 Januari 2025 dengan melibatkan 1.207 responden pada seluruh AS. Survei ini mengungkap berubah-ubah informasi terkait kesejahteraan finansial, satu di antaranya kemampuan menangani pengeluaran darurat lalu tujuan keuangan untuk tahun ini.
Hasil survei menunjukkan bahwa 40% responden tak mampu menutupi pengeluaran darurat sebesar US$1.000 (sekitar Rp16 juta) dengan uang tunai atau tabungan. Padahal, penasihat keuangan merekomendasikan tabungan darurat yang dimaksud nilainya setara biaya hidup selama tiga hingga enam bulan.
Survei juga mengungkap adanya kesenjangan gender di kepemilikan tabungan darurat. Sebanyak 49% perempuan tidak ada memiliki tabungan darurat, dibandingkan dengan 36% laki-laki.
Selain itu, sisa rata-rata tabungan darurat perempuan cuma US$6.500, sangat lebih besar kecil dibandingkan laki-laki yang mana mempunyai keseimbangan rata-rata US$11.000. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan belaka mempunyai 59% dari jumlah agregat yang tersebut dimiliki laki-laki untuk tabungan darurat.
Faktor sosial diduga berperan di kesenjangan ini, walaupun data survei tidaklah memberikan penjelasan detail. Perempuan lebih banyak kemungkinan besar bermetamorfosis menjadi khalayak tua yang tersebut tinggal di rumah (8%) atau bekerja paruh waktu dibandingkan laki-laki.
Pentingnya Tabungan Darurat
Mereka yang tersebut mempunyai tabungan darurat terbukti lebih banyak siap menghadapi situasi tak terduga. Sebanyak 90% pemilik tabungan darurat mampu menutupi pengeluaran sebesar US$1.000 dibandingkan cuma 20% yang digunakan tidaklah mempunyai tabungan darurat.
Kabar baiknya, sebagian besar warga Amerika Serikat yang tersebut mempunyai tabungan darurat mengatur keuangannya dengan baik. Saldo rata-rata tabungan darurat merek mencapai US$10.000, cukup untuk menutupi biaya hidup selama empat hingga enam bulan.
Mayoritas warga Negeri Paman Sam menyimpan tabungan darurat merek di account tabungan (55%) atau tabungan giro (17%). Namun, beberapa responden juga menggunakan barang keuangan seperti account tabungan berbunga besar (10%) juga bursa uang (6%) untuk mengimbangi inflasi.
Next Article Bukti Nyata Orang Kaya Makin Kaya juga yang tersebut Miskin Kian Melarat
Artikel ini disadur dari Duh, Nyaris Setengah Warga AS Tak Punya Dana Darurat Rp 16 Juta