Jakarta – Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk (HGII) resmi melantai di dalam Bursa Efek Nusantara (BEI) pada Kamis, (9/1/2025). Pada Penawaran Umum Pertama Saham ini, saham HGII melakukan pergerakan di dalam zona hijau.
Saat pembukaan, perusahaan ini mencatatkan nilai Rp244 per lembar saham. HGII naik sebanyak-banyaknya 22% ke inisiasi pertemuan pertama hari ini.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Awal Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.300.000.000 lembar saham biasa atau 20% dari jumlah keseluruhan modal ditempatkan lalu disetor penuh pasca IPO total 6.500.000.000 saham.
HGII menetapkan nilai tukar IPO sebesar Rp200 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini berhasil meraup dana IPO sebesar Rp260 miliar.
Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk, Robin Sunyoto mengatakan, pencatatan secara resmi HGII sejalan dengan komitmen lalu target pemerintah menuju karbon netral (net zero emission) pada 2060. Kepercayaan HGII di melakukan ekspansi kegiatan bisnis energi ramah lingkungan juga sejalan dengan pemerintah untuk akselerasi energi baru terbarukan.
“Dana dari IPO HGII akan digunakan untuk ekspansi pembangkit EBT. HGII berusaha mencapai untuk miliki serta mengatur pembangkit EBT dengan total kapasitas 100 MW pada 2031,” kata Robin pada waktu seremoni pencatatan saham perdana pada BEI.
Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa sana IPO HGII sebesar Rp260 miliar akan digunakan untuk perkembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) lalu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi pada Sumatra Utara.
Rencananya, PLTA 25 MW diestimasi mulai pembangunan tahun 2025, sedangkan PLTM 10 MW diestimasi mulai proyek konstruksi tahun 2026. Kedua pembangkit hidro yang disebutkan ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada 2028. Secara keseluruhan HGII akan merancang pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW kemudian pembangkit EBT jenis lainnya yaitu biomassa (8 MW), biogas (6 MW), serta surya (10 MW) pada 6 tahun ke depan.
Setelah IPO, Shikoku Electric Power Company, Inc. (“Yonden”) melalui anak usahanya yaitu SEP International Netherlands B.V. (“SEPI”) akan mengakuisisi 25% saham HGII. Hal ini tertuang pada perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Puchase Agreement/CSPA) yang tersebut telah terjadi ditandatangani akhir tahun 2024 lalu.
“Dengan bergabungnya Yonden, maka komposisi saham HGII berubah menjadi 55% dimiliki para pendiri perseroan sebagai pengendali, Yonden 25% berikutnya umum 20%,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Yonden merupakan perusahaan yang dimaksud tercatat di Tokyo Stock Exchange. Korporasi ini berdiri sejak tahun 1951 dengan bidang usaha inti penyedia listrik yang tersebut membangkitkan serta mengedarkan listrik di dalam wilayah Shikoku, Jepang.
Adapun Yonden miliki total aset sebesar ¥1,629,054 jt atau sekitar Rp167 triliun kemudian operating revenue sebesar¥787,403 Juta atau sekitar Rp81 triliun.
Next Article BEI Belum Capai Target IPO 2024, Tolak 30% Pengajuan Calon Emiten
Artikel ini disadur dari Debut Perdana di Bursa, Saham Hero Global (HGII) Melesat 22%