Berita  

Informasi Penting Amerika Serikat Masih Solid, Dolar Ditutup Naik ke Rp16.325

Berita Penting Amerika Serikat Masih Solid, Dolar Ditutup Naik ke Rp16.325

Jakarta – Rupiah tergelincir terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelahnya data dari Amerika Serikat masih menunjukkan bilangan yang dimaksud cukup solid.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,28% dalam bilangan bulat Rp16.325/US$ pada hari ini, Kamis (06/02/2025). Tempat ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin (05/02/2025) yang tersebut menguat 0,37%.

Sementara indeks dolar Amerika Serikat (DXY) pada pukul 14:56 Waktu Indonesia Barat naik 0,21% pada bilangan 107,8. Angka ini lebih tinggi tinggi jikalau dibandingkan dengan sikap kemarin yang berada ke bilangan 107,58.

Tekanan terhadap rupiah salah satunya datang dari eksternal, pada hal ini adalah Negeri Paman Sam khususnya pasca Pengenalan data ketenagakerjaan dan juga PMI sektor jasa dalam Amerika Serikat pada minggu pertama Februari masih menunjukkan ketahanan status sektor ekonomi AS.

Perusahaan swasta di Amerika Serikat menambah 183 ribu pekerja pada Januari 2025, melampaui perkiraan 150 ribu dan juga bilangan Desember 2024 yang digunakan direvisi sebesar 176 ribu. Bagian jasa mengatur dengan 190 ribu pekerjaan baru, teristimewa pada perdagangan/transportasi (56 ribu) kemudian rekreasi/perhotelan (54 ribu). Namun, sektor produksi mencatat penurunan 6 ribu pekerjaan akibat penurunan tenaga kerja di manufaktur (-13 ribu).

Sementara Indeks PMI sektor jasa Amerika Serikat dari ISM turun ke 52,8 pada Januari 2025 dari 54 pada Desember 2024, ke bawah perkiraan sebesar 54,3, menandakan ekspansi sektor jasa yang tersebut melambat. Penurunan berlangsung akibat kenaikan yang dimaksud lebih tinggi kecil pada aktivitas bidang usaha (54,5) dan juga pesanan baru (51,3), juga kontraksi persediaan selama tiga bulan berturut-turut (47,5). Namun demikian, lapangan kerja (52,3) juga pesanan ekspor baru (52) berkembang tambahan cepat.

Menanggapi kedua data ini, Bank Mandiri memberikan pandangan bahwa rilis data ketenagakerjaan dan juga PMI sektor jasa pada Negeri Paman Sam pada minggu pertama Februari masih menunjukkan ketahanan keadaan dunia usaha AS, meskipun tantangan suku bunga yang mana masih ketat memengaruhi kinerja sektor jasa yang dimaksud sedikit melambat.

Kondisi yang dimaksud diperkirakan menjadi factor utama yang memiliki kemungkinan mempertahankan sikap The Fed yang lebih besar berhati-hati di memutuskan suku bunga kebijakan kedepannya.

“Dengan bervariasi sentimen tersebut, kami memperkirakan pada jangka pendek rupiah akan melakukan aksi pada kisaran 16.275 hingga 16.356.” tutup Bank Mandiri.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Next Article Jelang Pengumuman The Fed, Dolar Negeri Paman Sam Turun ke Rupiah 15.395

Artikel ini disadur dari Data Penting AS Masih Solid, Dolar Ditutup Naik ke Rp16.325

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *