Berita  

Dana kelolaan reksa dana berbasis ESG ke RI Rp8,21 triliun per Juni

Dana kelolaan reksa dana berbasis ESG ke RI Rp8,21 triliun per Juni

Kami menggerakkan tambahan berbagai entitas untuk dapat menerbitkan EBUS berlandaskan keberlanjutan

Jakarta –

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, juga Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan bahwa dana kelolaan (AUM) reksa dana berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) di Negara Indonesia telah lama mencapai Rp8,21 triliun per Juni 2024.
 
“Hingga Juni 2024 total Asset Under Management (AUM) reksa dana berbasis ESG mencapai Rp8,21 triliun, terdiri dari 34 barang yang digunakan berasal dari 19 Manajer Penyertaan Modal (MI),” ujar Inarno di sambutannya pada acara Road to SAFE 2024: Strengthening ESG Implementation in Indonesia’s Business Sector di Jakarta, Senin.
 
Seiring telah terjadi diluncurkannya indeks saham berbasis ESG oleh Bursa Efek Tanah Air (BEI), ia mengumumkan terdapat 10 emiten yang telah lama menerbitkan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS) berlandaskan keberlanjutan di dalam Nusantara sejak 2018 hingga Juni 2024.
 
"Total penerbitan yang dimaksud mencapai Mata Uang Rupiah 34,19 triliun yang dimaksud mayoritas didominasi sektor keuangan, manufaktur, juga energi terbarukan," ujar Inarno.

Pihaknya optimistis pangsa obligasi dan juga sukuk tematik di Indonesi akan terus tumbuh ke depan, meskipun sampai ketika ini perkembangannya terhitung masih relatif kecil apabila dibandingkan dengan seluruh obligasi serta sukuk tematik yang dimaksud diterbitkan dalam kawasan ASEAN.

“Kami menggalakkan lebih tinggi sejumlah entitas untuk dapat menerbitkan EBUS berlandaskan keberlanjutan mengingat peran sektor swasta sangatlah penting untuk mencapai pengembangan ekosistem keuangan berkelanjutan di dalam Indonesia," ujar Inarno

Dalam kesempatan ini, Inarno menyampaikan bahwa EBUS berlandaskan keberlanjutan ini merupakan hasil kerja sejenis antara OJK dengan Asian Development Bank (ADB) juga United Nation Development Rencana (UNDP), dan juga pihak lainnya.

"Bertujuan untuk mengupayakan penerbitan EBUS berlandaskan keberlanjutan, dengan memberikan prasarana serta capacity building bagi pihak- pihak yang mana memiliki komitmen untuk menerbitkan yang dimaksud EBUS berlandaskan keberlanjutan," ujar Inarno.

Artikel ini disadur dari Dana kelolaan reksa dana berbasis ESG di RI Rp8,21 triliun per Juni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *