DKI Jakarta – Bursa Karbon Indonesi atau IDX Carbons memiliki target jumlah perdagangan unit karbon sejumlah 500.000 sampai 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) pada 2025.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan, target itu meliputi perdagangan karbon secara domestik juga internasional.
“Internasional serta domestik, mungkin saja kita bicara 500.000 sampai 750.000 ton karbon (di 2025),” ujar Iman setelahnya Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di dalam Gedung BEI, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, IDX Carbon berusaha mencapai secara akumulatif terdapat total berjumlah 200 pengguna jasa pada 2025.
“Mungkin target kota 200 pengguna jasa,” ujar Iman.
iSementara itu, untuk target nilai operasi perdagangan karbon pada 2025, ia menyampaikan masih perlu mengawasi nilai tukar unit karbon yang dimaksud diperdagangkan untuk menetapkan target tersebut.
“Saya mesti meninjau harganya,” ujar Iman.
Hingga 17 Januari 2025, total jumlah perdagangan unit karbon dalam IDX Carbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) sejak dirilis pada 26 September 2023.
Pada periode ini, pengguna jasa pada IDX Carbon tercatat sebanyak-banyaknya 104 pengguna jasa, lalu total nilai proses perdagangan karbon mencapai senilai Rp56,86 miliar.
Pada awal 2025, IDXCarbon telah dilakukan mencatatkan penambahan tiga proyek Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), yang tersebut semakin memperkaya jumlah keseluruhan unit karbon baru.
Proyek pertama merupakan milik PT PLN Negara Indonesia Power yang dimaksud mencatatkan unit karbon yang dimaksud berasal dari proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4 sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi muncul (tahun vintage) 2021.
Kemudian, kedua yaitu proyek PT PLN Indonesi Power, yaitu Konversi dari Pembangkit Single Cycle berubah menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, yang mana mencatatkan unit karbon sebesar 407.390 tCO2e dengan tahun vintage 2021.
Selanjutnya, proyek ketiga yaitu Konversi dari Pembangkit Single Cycle berubah jadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar yang tersebut dikelola oleh PT PLN Nusantara Power yang mencatatkan unit karbon sebesar 30.000 tCO2e dengan tahun vintage 2023.
Indonesia resmi memulai perdagangan karbon internasional yang tersebut ditandai dengan peluncuran di dalam BEI, Jakarta, Awal Minggu (20/01/2025), sebagai bagian dari upaya mencapai target iklim nasional.
Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa langkah itu diambil untuk menyokong aksi nyata demi mencapai target iklim Nusantara yang tersebut tertuang di dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).
"Pemerintah Tanah Air sedang berupaya untuk mencapai target NDC, salah satunya melalui implementasi mekanisme nilai ekonomi karbon, diantaranya perdagangan karbon," kata Menteri LH/Kepala BPLH Hanif.
Artikel ini disadur dari Bursa Karbon targetkan volume perdagangan 750.000 ton karbon di 2025