Jakarta – Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Selasa, seiring pemodal menantikan suku bunga dari beragam bank sentral di Asia satu di antaranya bank sentral Amerika Serikat.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,44%. Di Jepang, Nikkei 225 juga Topix setiap-tiap menguat 0,34% juga 0,29%. Sementara itu, Kospi Korea Selatan melemah 0,28% pada jam perdagangan pertama, kemudian Kosdaq turun 0,2%.
Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 19.755, lebih tinggi rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada 19.795,49.
Para pelaku lingkungan ekonomi menunggu langkah Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada waktu mengumumkan keputusannya pada Kamis (19/12/2024). Sementara PBOC dijadwalkan mengumumkan tingkat suku bunga utama (loan prime rates atau LPR) pada Jumat. LPR satu tahun memengaruhi pinjaman korporasi lalu sebagian besar pinjaman rumah tangga ke Tiongkok, sementara LPR lima tahun berubah jadi tolok ukur untuk suku bunga hipotek.
Pergerakan ini berlangsung setelahnya parlemen Korea Selatan pada Hari Sabtu memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol. Pada Senin, kementerian keuangan negara yang disebutkan dilaporkan menyatakan akan terus memantau pangsa keuangan kemudian valuta asing pasca pemakzulan tersebut.
Keputusan Federal Reserve pada 18 Desember juga berubah menjadi perhatian utama. The Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan menurunkan suku bunga seperempat poin lagi, tepatnya pada 18 Desember 2024. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga tiga kali berturut-turut.
Adapun, semua kebijakan yang dimaksud memangkas satu poin persentase penuh dari suku bunga dana federal sejak September lalu.
Sejauh ini, bank sentral Negeri Paman Sam tampaknya sudah pernah menggerakkan perlahan lantaran mereka mengkalibrasi ulang kebijakan setelahnya dengan cepat meninggikan suku bunga ketika naiknya harga mencapai titik tertinggi di 40 tahun.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, kesempatan penurunan suku bunga The Fed pada pertarungan bulan ini adalah 95,4% untuk turun 25 basis poin berubah jadi 4,25%-4,5%.
Next Article Suku Bunga Amerika Serikat Diramal Turun 3 Kali, Bursa Asia Dibuka Ngegas
Artikel ini disadur dari Bursa Asia Dibuka Variatif, Investor Tunggu Kebijakan The Fed