Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau Bank BTN hendak mengakuisisi 100% saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyebut, perseroan akan membuka potensi mengakuisisi bank syariah lain.
Nixon menjelaskan, konsolidasi perbankan syariah diwujudkan untuk memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian perseroan melakukan pemisahan unit bisnis syariah (UUS).
“Ya kemungkinan besar semata nanti setelahnya (akusisi Victoria Syariah) itu kita mencari bank syariah-syariah lain yang mana kita lihat bagus juga cocok, sangat kemungkinan besar (diakuisisi) yang digunakan kita rasa bagus,” kata beliau pada waktu ditemui di dalam Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (21/1).
Namun, Ia belum mengungkapkan bank syariah mana yang dimaksud akan diakuisisi oleh BTN setelahnya BVIS. “Ini satu dulu dikerjain. Kita merencanakan ke depannya kemungkinan besar seperti imbauannya OJK, kan ada konsolidasi perbankan syariah,” sebutnya.
“Jadi kita bisa jadi nanti membantu OJK juga mengawasi beberapa kemungkinan yang mana bisa saja kita konsolidasi. Belum ada sih kalau sampai situ, tapi kita nggak akan melakukan penutupan itu,” imbuhnya.
Nixon menargetkan, seluruh tahapan pembelian dengan Bank Victoria Syariah akan rampung pada akhir semester I tahun ini. Adapun rencana aksi korporasi ini dijalankan sebagai konsolidasi syariah untuk memperkuat bank syariah milik BTN.
Ia menyebut, BTN Syariah diperkirakan mempunyai aset Mata Uang Rupiah 66 triliun hingga Rp 67 triliun, sedangkan aset BVIS pada waktu ini mencapai Mata Uang Rupiah 3,32 triliun.
Sebagai informasi, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk. (VICO), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), serta Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang tersebut sudah diterbitkan kedua belah pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% juga BHP DKI Jakarta 0,0016%.
Melalui pembelian tersebut, BTN akan berubah jadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh pada BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.
BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang mana telah terjadi disiapkan sesuai rencana kegiatan bisnis bank.
Per kuartal III-2024, BTN Syariah telah terjadi mencatatkan data aset sebesar Rp58 triliun, bertumbuh sebesar 19,2% year-on-year (yoy) dari periode yang dimaksud identik tahun sebelumnya sebesar Rp48 triliun.
Berdasarkan proyeksi yang tersebut diwujudkan BTN, lanjut Nixon, nilai aset BTN Syariah pasca menjadi bank umum syariah nantinya dapat mencapai sekitar Rp66 triliun-Rp67 triliun.
Sementara itu, Bank Victoria Syariah dinilai sebagai kandidat yang tepat sebab size-nya sebagai bank umum syariah yang digunakan memadai dan juga bidang usaha yang tersebut terus bertumbuh. Berdasarkan laporan keuangan per triwulan III-2024, aset Bank Victoria Syariah mencapai sebesar Rp3,32 triliun, meningkat 8,02% secara yoy dari periode yang mana serupa tahun sebelumnya sebesar Rp3,08 triliun.
Dengan disepakatinya CSPA tersebut, BTN selaku pihak pembeli saham BVIS akan melakukan langkah selanjutnya sesuai prasyarat, yakni mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham BTN kemudian BVIS, memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk BTN selaku calon pemegang saham pengendali, kemudian persetujuan dari OJK melawan kegiatan pengambilalihan yang diusulkan.
Selama tahapan ini berlangsung, BTN menyatakan belum ada inovasi operasional bidang usaha dari BTN Syariah dan juga aktivitas perusahaan BTN Syariah masih berjalan seperti biasa sampai unit usaha syariah yang dimaksud sudah berubah secara legal kemudian formal menjadi bank umum syariah di bentuk perseroan terbatas.
Next Article Soal Rencana Diakuisisi BTN (BBTN), Bos Victoria Syariah Buka Suara
Artikel ini disadur dari BTN Ungkap Rencana Lain Setelah Akuisisi Bank Victoria Syariah