DKI Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI meraih dua penghargaan di Bank Tanah Air (BI) Award 2024, yaitu sebagai Bank Syariah Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik juga Audien Sistem BI-RTGS dan juga BI-SSSS KBMI 3 kemudian 4.
BSI dinilai berhasil menjaga kinerja yang mana cemerlang di dalam sedang tantangan ketidakpastian situasi makroekonomi serta global, lalu dinilai mampu memberikan perubahan layanan untuk menyokong peningkatan ekonomi nasional.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Selasa, memaparkan bahwa penghargaan dari BI merupakan apresiasi berharga bagi insan BSI untuk senantiasa terpacu memberikan sumbangan terbaiknya.
Pihaknya berazam peluncuran BSI akan senantiasa membantu tugas-tugas bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan ke di negeri.
"Apresiasi ini juga berubah jadi motivasi kami untuk senantiasa memberikan layanan yang digunakan terbaik terhadap pengguna juga penduduk sesuai prinsip syariah melalui produk, layanan, lalu perubahan digital," ujar Hery.
Ia menekankan keunikan kemudian ketangguhan sektor keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, yang mana mempunyai produk-produk dengan kekhasan tertentu yang relatif tahan terhadap goncangan ekonomi.
"Keselarasan ini menciptakan ruang untuk pengembangan di sektor perbankan syariah, dan juga pada akhirnya menggalang pertumbuhan perekonomian Indonesia," ujar Hery.
BSI mencatatkan peningkatan aset pada tiga tahun terakhir mencapai 48 persen sejak 2020 sampai Desember 2023.
Pada kuartal III 2024, BSI menorehkan aset sebesar Rp371 triliun, kemudian menjadikan perseroan berada pada kedudukan ke-6 pada Nusantara dari sisi asset kemudian menjadi leader di dalam medium size bank.
Per September 2024, kinerja aset juga didukung oleh kepercayaan pelanggan terhadap BSI pada bentuk pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dengan perkembangan 14,92 persen.
Volume DPK juga terus meningkat mencapai Rp301,22 triliun, selain itu, kinerja tabungan naik 13,40 persen ke level Rp130,18 triliun, yang mana tabungan bidang usaha juga terus bertumbuh lalu mencatatkan kenaikan 34,83 persen.
Pada kuartal III 2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun, meningkat 15,28 persen, atau meningkat ke melawan rata-rata lapangan usaha yakni 11,30 persen per Agustus 2024.
BSI mencatat peningkatan dua digit dalam semua segmen pembiayaan, seperti segmen wholesale yang mana bertumbuh 12,17 persen, segmen retail (17,30 persen) kemudian segmen consumer (16,27 persen).
Pertumbuhan pembiayaan yang dimaksud positif diiringi dengan kualitas yang segar dengan NPF Gross sebesar 1,97 persen.
Dalam kesempatan sama, Pemuka BI Perry Warjiyo menyampaikan optimisme bahwa perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sebagian tantangan tantangan global yang dimaksud meningkat.
BI memperkirakan peningkatan perekonomian Indonesi pada 2025 kekal kuat pada kisaran 4,8 sampai 5,6 persen, dan juga akan terus meningkat berubah menjadi 4,9 sampai 5,7 persen pada 2026, yang digunakan didukung oleh konsumsi swasta, investasi, kemudian kinerja ekspor yang cukup baik.
"Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2025 akan permanen diarahkan pada tercapainya sasaran pemuaian juga stabilitas nilai tukar rupiah dengan permanen membantu pertumbuhan dunia usaha nasional," ujar Perry.
Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) merupakan sistem pemindahan dana elektronik antarbank pada mata uang rupiah yang penyelesaiannya direalisasikan per proses secara individual.
Adapun, Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) merupakan sarana operasi dengan BI, diantaranya penatausahaannya dan juga penatausahaan surat berharga secara elektronik dan juga terhubung secara langsung antara peserta, penyelenggara, lalu sistem BI-RTGS.
Artikel ini disadur dari BSI raih predikat Bank Syariah Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik
