DKI Jakarta – PT Bank Syariah Negara Indonesia Tbk (BSI) melakukan konfirmasi bahwa seluruh layanan e-channel perseroan pada waktu ini telah kembali normal serta dapat diakses oleh pengguna secara lancar, satu di antaranya program Byond by BSI, setelahnya rute pembaruan (upgrade) sistem sepenuhnya selesai.
“Dalam serangkaian yang dimaksud kami memahami bahwa pengguna mengalami kendala di mengakses layanan BSI. Kendati demikian kami melalui tim IT BSI secara intens melakukan normalisasi layanan agar penduduk dapat mengakses layanan terbaik dengan lancar,” kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar pada keterangannya pada Jakarta, Rabu.
Wisnu menyatakan bahwa upgrade sistem teknologi informasi (IT) merupakan bagian dari rute pemeliharaan berkelanjutan. Apalagi, ketika ini pengguna BSI terus bertumbuh juga sudah melebihi bilangan 21 jt nasabah.
Setelah proses yang dimaksud selesai, sistem IT memasuki fase stabilisasi sehingga layanan perbankan melalui e-channel normal kembali dengan akses seperti sedia kala.
Wisnu menyampaikan, BSI memohonkan maaf melawan ketidaknyamanan selama rute tersebut. Perseroan sangat mengapresiasi kesabaran juga pengertian penduduk melawan kendala yang digunakan timbul pada waktu proses upgrade sistem dilakukan.
“BSI terus-menerus merawat komitmennya untuk memberikan layanan keuangan kemudian perbankan syariah terbaik untuk bangsa Indonesia. Dan kami mohon maaf melawan ketidaknyamanan yang mana muncul selama tahapan tersebut,” ujar dia.
Di sisi lain, ujar Wisnu, BSI menegaskan untuk klien lalu stakeholders bahwa data lalu dana pengguna perseroan yang tersebut mencapai 21 jt itu lebih tinggi berada pada keadaan baik serta aman. Perseroan terus melakukan mitigasi menghadapi segala kemungkinan yang tersebut berjalan agar data lalu dana klien terus-menerus aman.
Sementara itu, BSI mencatatkan data shifting operasi e-channel mencapai 98,03 persen per akhir Desember 2024. Sisanya, masih menggunakan layanan kegiatan teller di cabang.
Adapun jumlah agregat kegiatan melalui e-channel mencapai 851 jt kegiatan dengan ukuran sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024.
Perseroan berjanji untuk terus meningkatkan kekuatan pertahanan keamanan siber perbankan, kemudian senantiasa mengimbau klien agar masih waspada dan juga berhati-hati melawan segala bentuk modus kecurangan yang dimaksud mengatasnamakan BSI.
“Seiring pesatnya perkembangan teknologi juga keperluan pengguna untuk hasil keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber. Oleh sebab itu BSI menerapkan serta senantiasa meningkatkan cyber security yang mana sejalan dengan ketentuan regulator,” kata Wisnu.
Sebelumnya pada Hari Sabtu (8/2), BSI mengumumkan untuk pelanggan tentang berlangsungnya pemeliharaan sistem yang mana direalisasikan pada Akhir Pekan (9/2) pukul 01.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Barat sehingga layanan kegiatan melalui e-channel akan terganggu.
Namun pada Awal Minggu (10/2), para pengguna BSI masih menyampaikan keluhan mengenai operasi yang masih berlangsung, baik melalui aplikasi mobile Byond by BSI maupun layanan e-channel lainnya seperti ATM.
Merespons hal tersebut, BSI pada Hari Senin (10/2) sore menyampaikan bahwa langkah-langkah upgrade sistem masih berlangsung. Dengan layanan e-channel yang masih mengalami kendala, pengguna dapat bertransaksi melalui kantor cabang BSI.
Pada Awal Minggu (10/2) malam, BSI menyampaikan informasi terbaru mengenai upgrade sistem yang tersebut telah selesai sehingga layanan e-channel BSI Mobile, BsiNet, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, kartu debit GPN juga Visa. Kecuali Byond by BSI, perangkat lunak yang disebutkan masih mengalami gangguan jiwa hingga Selasa (11/2).
Terbaru per hari ini atau Rabu, BSI pun menegaskan bahwa seluruh layanan e-channel, termasuk Byond by BSI, ​sudah sepenuhnya normal kembali.
Artikel ini disadur dari BSI pastikan semua layanan e-channel sudah normal, termasuk Byond
