Jakarta – PT Bank Rakyat Tanah Air (Persero) Tbk (BRI) resmi membuka rangkaian acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digunakan dijalankan bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook 2025 di dalam ICE BSD City, Tangerang pada Kamis (30/1/2025). Acara ini dihadiri oleh banyak pejabat tinggi negara, diantaranya Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Lingkup Pemberdayaan Publik Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, juga Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan keterlibatan beragam pemangku kepentingan yang disebutkan menegaskan komitmen dengan pada memperkuat pertumbuhan sektor ekonomi dan juga menguatkan daya saing UMKM Negara Indonesia di kancah global.
“Hari ini BRI menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang mana dilaksanakan bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook (MFO), yang digunakan sebelumnya kedua event ini diselenggarakan secara terpisah. Kami berharap gabungan dua event ini dapat menyokong Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan perkembangan kegiatan ekonomi yang tersebut inklusif, berdaya saing, serta berkelanjutan,” ungkap Sunarso disitir Kamis (30/1/2025).
Menteri Koordinator Sektor Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyampaikan apresiasinya terhadap BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Menurut dia, acara ini merupakan bukti BRI pada memberdayakan pelaku usaha UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
Menurut Airlangga, UMKM merupakan sektor yang dimaksud menyumbang lebih besar dari 60% Produk Domestik Bruto Nusantara juga mengangkat 97% tenaga kerja. Namun, kontribusi merekan di perdagangan global masih dapat terus ditingkatkan.
“Inisiatif BRI yang mana melibatkan 1.000 UMKM ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo untuk menciptakan lapangan kerja yang mana berkualitas,” tegasnya.
Dengan mengusung tema “Broadening MSME’s Global Outreach” BRI UMKM EXPO(RT) 2025 bertujuan memperluas jangkauan pangsa UMKM Indonesia kemudian mendirikan daya saing pengusaha perusahaan lokal pada kancah dunia. Seiring dengan semangat tersebut, para pelaku UMKM juga menunjukkan komitmen serta antusiasme yang mana besar untuk tumbuh lebih lanjut jauh.
Sebagai bukti, dari tahun ke tahun, event ini semakin berkembang, baik dari nominal transaksi, total negara yang melakukan proses maupun pesertanya.
Tahun ini, sejumlah 1.000 UMKM berhasil lolos seleksi atau meningkat dibandingkan acara sebelumnya yang tersebut hanya sekali melibatkan 700 UMKM Bazaar. Setelah melalui serangkaian seleksi selama satu bulan (4 November-7 Desember 2024), pada akhirnya sejumlah 1.000 UMKM unggulan berhasil terpilih juga akan dipamerkan pada lima kategori utama, yaitu Home Decor and Craft (153 UMKM), Food and Beverage (358 UMKM), Accessories and Beauty (181 UMKM), Fashion and Wastra (273 UMKM), kemudian Healthcare and Wellness (35 UMKM).
Perkembangan kemudian peningkatan jumlah total partisipan UMKM yang dimaksud sangat signifikan apabila menilik data sejak 2019. Di mana pada penyelenggaraan pertama, cuma terdapat 155 UMKM yang mengikuti showcase dan juga bazaar.
Jumlah ini kemudian meningkat pada 2020 dengan 423 UMKM showcase kemudian 150 UMKM bazaar. Capaian positif berlanjut pada 2021, di mana 500 UMKM berpartisipasi di pameran bazaar online.
Sementara itu, pada 2022, tercatat 502 UMKM mengikuti showcase bazaar online dan juga 251 UMKM turut juga di bazaar offline. Kemudian, pada 2023 jumlah total kontestan kembali bertambah dengan 500 UMKM showcase juga 700 UMKM bazaar.
Dengan mengamati pertambahan dari sisi kontestan UMKM, BRI berusaha mencapai sales ukuran tahun ini mencapai Rp38 miliar dengan jumlah keseluruhan pengunjung tembus 50.000 dari semula hanya sekali mencapai 26.315 pengunjung di dalam turnamen 2023.
Optimisme BRI terhadap prospek perusahaan UMKM Indonesi pun menggalakkan harapan bahwa turnamen ini dapat membuahkan kesepakatan industri (business matching) senilai US$ 89,4 jt sepanjang 2025. Angka ini lebih banyak lebih tinggi dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya pada tahun 2023 yang tersebut tercatat sebesar US$ 81,3 juta.
Pada tahun ini, total buyers serta negara yang digunakan berpartisipasi di business matching pun ditargetkan meningkat bermetamorfosis menjadi 94 buyers dari 33 negara atau lebih besar lebih tinggi dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya yang tersebut mencatatkan 86 buyers dari 30 negara.
Sebagai gambaran, pada penyelenggaraan pertama ke 2019, nilai kesepakatan business matching tercatat sebesar US$ 33,5 jt dengan 16 buyers dari 7 negara. Skor ini melonjak pada 2020 berubah menjadi US$ 57,5 juta, yang digunakan melibatkan 26 buyers dari 11 negara.
Pada 2021, kesepakatan kembali meningkat berubah menjadi US$ 72,1 juta, dengan melibatkan 32 buyers dari 14 negara di 207 sesi bisnis. Momentum positif yang disebutkan terus berlanjut pada 2022, di dalam mana business matching berhasil mencatatkan nilai US$ 76,7 juta, melibatkan 43 buyers dari 20 negara, hingga mencapai US$ 81,3 jt pada 2023 dengan 86 buyers dari 30 negara.
Selain itu, sebagai langkah konkret di membantu perkembangan UMKM, adanya kolaborasi antara BRI serta Kementerian Perdagangan. Di mana mulai 2025, akan diadakan business matching terjadwal sebanyak dua kali pada sebulan secara rutin.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah keseluruhan UMKM binaan BRI yang dimaksud mendapatkan perluasan lingkungan ekonomi ekspor. Untuk informasi lebih banyak lanjut informasi terkait acara ini dapat di akses melalui https://briumkmexport.com/
BRI Microfinance Outlook 2025
Pada kesempatan yang dimaksud sama, BRI juga mengadakan BRI Microfinance Outlook 2025 yang dimaksud berubah menjadi wadah diskusi penting terkait situasi terkini juga strategi perkembangan dunia usaha untuk Indonesia. Berbeda dengan Outlook lainnya, BRI Microfinance Outlook kali ini mengangkat tema “Empowering the People’s Economy: A Pillar for Achieving Inclusive & Sustainable Growth” yang digunakan fokus mendiskusikan strategi pemberdayaan rakyat sebagai motor penggerak ekonomi berbasis rakyat.
Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa UMKM memiliki peran krusial di perekonomian Indonesia. Termasuk BRI sebagai institusi BUMN yang dimaksud berperan bergerak di pemberdayaan sektor ini.
Dia menyoroti pentingnya sinergi antara BUMN juga keuangan negara melalui Kementerian Keuangan ke bawah koordinasi Menteri Koordinator Area Perekonomian untuk terus meningkatkan kekuatan sektor ekonomi nasional melalui beragam program, termasuk kegiatan expo UMKM.
“Di sedang ketidakpastian global kegiatan ekonomi kita selalu masih terjaga pertumbuhannya, stabil pada level 5%. Selama ini kita terus mempertahankan baik dari sisi permintaan maupun dari sisi produksi ataupun supply side. Menguatkan kesejahteraan yang dimaksud diwujudkan oleh BRI dengan fokus pada UMKM bahkan dalam pedesaan sangat kami hargai dikarenakan ini akan bersatu bersinergi dengan upaya pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan melalui penampilan para pembicara terkemuka, pihaknya berharap memperoleh gagasan strategis terkait tantangan perekonomian global lalu domestik, juga policy responses yang tersebut dapat diambil untuk mengatasinya.
“Bagi BRI, hal ini berubah menjadi aspek krusial pada merumuskan strategic responses kemudian action plan yang tersebut tepat guna membantu Asta Cita, dengan menempatkan UMKM sebagai pilar utama pada menggalakkan perkembangan kegiatan ekonomi yang digunakan inklusif kemudian berkelanjutan,” ucapnya.
Sebagai forum diskusi berskala internasional, BRI Microfinance Outlook 2025 menghadirkan narasumber terkemuka dari beragam latar belakang, mulai dari para ahli, profesional, pemerintah, hingga regulator. Di antaranya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan juga Chief Economist of Asian Development Bank Albert Francis Park.
Tak hanya sekali itu, Paul Romer yang digunakan merupakan penerima Nobel Perekonomian dan juga Harsha Rodrigues selaku Head of Wilayah Client Services ke Women’s World Banking, juga akan menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana menguatkan keuangan inklusif.
Next Article Video: Demi Kondisi Keuangan RI & Pertumbuhan Bisnis, BRI Geber Penerapan ESG
Artikel ini disadur dari BRI UMKM EXPO(RT) dan Microfinance Outlook Jadi Bukti Pemberdayaan UMKM