Berita  

Breaking! IHSG Dibuka Ambles 1%, Balik Lagi ke Level 7.000

Breaking! IHSG Dibuka Ambles 1%, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka secara langsung ambles pada perdagangan sesi I Mulai Pekan (3/2/2025) yang mana pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen ekonomi domestik lalu global, teristimewa data pemuaian juga penerapan kebijakan tarif impor pada Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka ambles 1% ke kedudukan 7.038,21. IHSG kembali ke level psikologis 7.000 pada awal pembukaan I hari ini.

Nilai operasi IHSG pada awal pembukaan I hari ini telah mencapai sekitar Mata Uang Rupiah 642 miliar dengan jumlah kegiatan mencapai 819 jt lembar saham lalu ditransaksikan sebanyak-banyaknya 59.880 kali.

IHSG dibuka ambles hingga 1%, setelah melintasi pekan yang mana pendek ke mana perdagangan IHSG pada pekan tak lama kemudian berlangsung hanya saja dua hari, bursa akan bersiap untuk mencermati sentimen lingkungan ekonomi pada pekan ini yang dimaksud cukup ramai.

Dari pada negeri, pengumuman data pertumbuhan dunia usaha 2024, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, dan juga data Ukuran Harga Customer (IHK) akan bermetamorfosis menjadi perhatian utama. Sementara dari eksternal, Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) dalam akhir pekan ini akan menjadi data yang dimaksud ditunggu pelaku pasar.

Pidato beberapa pejabat bank sentral Negeri Paman Sam (The Federal Reserve/The Fed) juga tarif perdagangan dari Donald Trump juga akan berubah menjadi katalis utama bagi pergerakan pangsa global pekan ini.

Seperti diketahui, Wakil Ketua The Fed, Philip N. Jefferson akan berbicara pada Economics Department Special Lecture, Lafayette College, Easton, Pennsylvania, Pemuka Michelle W. Bowman akan berbicara pada Kansas Bankers Association Harold A. Stones Government Relations Conference.

Badan Pusat akan mengumumkan data naiknya harga Januari 2025 pada hari ini, Awal Minggu (03/02/2025) lalu inflasikali ini tampaknya akan dipicu kenaikan tarif cabai, rokok, juga materi bakar minyak (BBM) non subsidi.

Konsensus lingkungan ekonomi yang dimaksud dihimpunCNBC Indonesiadari 12 institusi memperkirakan Skala Harga Customer (IHK) diproyeksi akan naik atau mengalami kenaikan harga secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,30% pada Januari 2025. Sementara secara tahunan (year on year/yoy), kenaikan harga diproyeksi akan menembus 1,85%.

KonsensusCNBC Indonesiajuga memperkirakan naiknya harga inti pada Januari 2025 akan berada di 2,27% (yoy)

Sebagai catatan, pemuaian Desember 2024 tercatat 0,44% (mtm) dan juga secara tahunan mencapai 1,57%.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan pemuaian Januari akan didorong oleh kelompok materi pangan, khususnya cabai kemudian bawang.
“Harga BBM pada Januari juga naik,” tutur Andry, kepadaCNBC Indonesia.

Sebagai catatan, Badan Usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR kompak meninggikan biaya item BBM-nya dalam seluruh SPBU yang tersebut ada di dalam Indonesia. Penyesuaian biaya yang dimaksud berlaku mulai 1 Januari 2025.

Harga BBM non subsidi jenis Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan juga Pertamina Dex resmi mengalami kenaikan tarif per 1 Januari 2025.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna situmorang, menjelaskan kenaikan harga disebabkan aspek musiman yang mempengaruhi tarif barang.

Masih pada hari yang sama, S&P Global akan merilis data PMI Pabrik periode Januari 2025.

Seperti diketahui, data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang tersebut dirilis S&P Global menunjukkan PMI manufaktur Indonesi ada ke 51,2 pada Desember 2024. Angka ini meyakinkan PMI Indonesi kembali ke jalur ekspansif pasca terkontraksi selama lima bulan.

Seperti diketahui, PMI Industri Manufaktur Nusantara mengalami kontraksi selama lima bulan beruntun yakni pada Juli (49,3), Agustus (48,9), September (49,2), Oktober (49,2), juga November 2024 (49,6).

Ini menandai pertumbuhan pertama pada aktivitas manufaktur sejak Juni, dengan output yang digunakan berkembang secara moderat tetapi lebih tinggi cepat dibandingkan November.

Dari global, Presiden Trump akhirnya menerapkan kenaikan tarif impor yang telah terjadi lama direncanakannya melawan barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan juga China. Tarif yang disebutkan diharapkan mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025.

Pada Hari Sabtu lalu, Trump mengesahkan perintah yang dimaksud mengenakan tarif sebesar 25% menghadapi impor dari Meksiko dan juga Kanada, dan juga bea masuk sebesar 10% melawan barang China.

Menanggapi hal ini, pemerintah China mengecam pengenaan tarif bea masuk tambahan sebesar 10% menghadapi barang ekspornya. Kendati dikenakan tarif yang lebih besar tinggi, China tetap membuka pintu untuk perundingan dengan AS.

Selain China, Kanada kemudian Meksiko juga menanggapi aksi Trump yang digunakan telah lama melakukan penandatanganan pengenaan tarif impor dari ketiga negara tersebut.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan negaranya akan membalas tarif baru Trump dengan mengenakan tarif sebesar 25% pada barang-barang Amerika Serikat mulai dari minuman hingga peralatan.

Adapun, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah lama memerintahkan tarif pembalasan. Dalam posting yang tersebut panjang ke X, Sheinbaum mengungkapkan pemerintahnya menginginkan dialog daripada konfrontasi dengan tetangganya ini, tetapi Meksiko terpaksa menanggapi dengan cara yang mana sama.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Next Article IHSG Dibuka Loyo Lagi, BREN Masih Jadi Pemberat

Artikel ini disadur dari Breaking! IHSG Dibuka Ambles 1%, Balik Lagi ke Level 7.000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *