Jakarta – Kepala daerah Bank Indonesi (BI) Perry Warjiyo mengisyaratkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate masih terbuka setelahnya bank sentral memangkas penurunan 25 basis poin (bps) pada Januari 2025.
Perry meninjau tetap rendahnya prakiraan pemuaian tahun 2025 lalu 2026. Dia juga memandang perlunya BI turut sama-sama pemerintah menggerakkan peningkatan dunia usaha tambahan lanjut lanjut.
Oleh karena itu, ia menuturkan bank sentral akan terus mengarahkan kebijakan moneter jaga naiknya harga pada sasaran serta stabilitas nilai tukar dengan tetap mencermati ruang penurunan suku bunga lebih tinggi lanjut ke depannya.
“Ini pada rangka turut dorong perkembangan perekonomian serta kami akan evaluasi dari waktu ke waktu seuai dinamika perekonomian global juga nasional,” papar Perry di paparan hasil rapat pertama KSSK pada awal 2025, hari terakhir pekan (24/1/2025).
Adapun, BI memperkirakan pertumbuhan kegiatan ekonomi 2025 ini tambahan rendah dari perkiraan awal. Tahun ini, BI memperkirakan ekonomi akan berkembang sebesar 4,7%-5,5% atau titik sedang sebesar 5,1%.
Dengan adanya risiko pelemahan ekonomi ini, maka Perry menyimpulkan penurunan suku bunga adalah momen yang tersebut tepat.
“2025 titik tengahnya yang dimaksud 5,2% itu lebih tinggi rendah berubah menjadi 5,1%, oleh sebab itu this is the timing untuk menurunkan suku bunga supaya bisa saja menciptakan growth story yang digunakan lebih besar baik,” ungkap Perry di RDG beberapa waktu berikutnya (15/1/2025).
Next Article Ramal Kondisi Keuangan 2024 Capai 5,1%, BI Bantu Lewat Jurus Moneter
Artikel ini disadur dari Bos BI Kirim Sinyal Kuat, Ruang Penurunan BI Rate Terbuka!