Pekanbaru, Riau – Bank Indonesia (BI) Riau mencatatkan data berjumlah 700 ribu pedagang di dalam wilayah kerjanya telah menggunakan alat pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sejak diresmikan pada 2023.
Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad di Pekanbaru, Riau, Selasa, memaparkan jumlah keseluruhan peniaga yang digunakan menggunakan QRIS sebesar 700 ribu itu masih terbilang minim, apabila dibandingkan penduduk Riau yang digunakan sekitar 7 jt jiwa.
"Berarti baru 10 persennya yang mana sudah ada menggunakan QRIS," katanya.
Ia juga menyebutkan pada waktu ini ada 1 jt komunitas berkartu tanda penduduk Provinsi Riau yang telah dilakukan menggunakan QRIS atau 13,3 persen dari jumlah keseluruhan penduduk.
"Dengan semua pengguna tersebut, maka telah dilakukan terdapat 3 jt kegiatan QRIS di dalam Riau per bulannya, dengan total nominal proses sebesar Rp400 jt per bulan," tegasnya.
Karena itu, lanjut dia, untuk menyokong peningkatan pemakaian pada Riau, BI melakukan Pekan QRIS Nasional pada 12-18 Agustus 2024. Pekan QRIS Nasional akan diisi dengan berubah-ubah kegiatan untuk memperluas penggunaannya di dalam masyarakat.
Ia menambahkan bahwa QRIS merupakan kunci perubahan dalam pembayaran digital, yang mana berubah menjadi pintu masuk bagi biosfer digital UMKM untuk membantu inklusi keuangan dan juga konektivitas.
"Ini salah satu sosialisasi edukasi dan juga juga penawaran yang tersebut diselenggarakan untuk mengupayakan rakyat juga perniagaan berubah-ubah macam agar dapat lebih besar memanfaatkan QRIS di keberadaan sehari-hari," tambahnya.
Panji berharap pengaplikasian QRIS akan terus bertambah khususnya melalui Pekan QRIS Nasional Provinsi Riau.
BI memiliki target pertumbuhan pengguna QRIS baru sebanyak-banyaknya 255 ribu dengan besar operasi mencapai 25 jt transaksi.
Artikel ini disadur dari BI Riau catat 700 ribu pedagang sudah gunakan QRIS