Ibukota – Bank Indonesia (BI) menyampaikan peningkatan sektor ekonomi Negara Indonesia kekal terjaga akibat didukung oleh permintaan domestik juga penanaman modal bertambah positif pada triwulan IV 2024, yang ditopang penyelesaian beraneka proyek strategis nasional (PSN) kemudian penanaman modal swasta, yang tersebut didukung insentif dari pemerintah.
"Konsumsi rumah tangga diprakirakan masih meningkat didorong oleh keyakinan konsumen yang mana terjaga dan juga dampak positif pelaksanaan pilkada ke bervariasi daerah," kata Kepala daerah BI Perry Warjiyo pada konferensi pers Hasil Rapat Dewan Pengelola (RDG) BI Bulan Desember 2024 dalam Jakarta, Rabu.
Konsumsi pemerintah tambahan tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Sementara itu, ekspor nonmigas diprakirakan melambat dipengaruhi sektor ekonomi global yang tersebut belum kuat.
Secara sektoral, peningkatan juga ditopang khususnya oleh sektor sektor pengolahan, konstruksi, dan juga perdagangan besar kemudian eceran. Adapun secara keseluruhan tahun, peningkatan perekonomian 2024 diperkirakan berada pada kisaran 4,7-5,5 persen juga meningkat berubah menjadi 4,8-5,6 persen pada 2025.
Ke depan, ujar Perry, beragam upaya diperlukan terus ditempuh untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.
Oleh sebab itu, Bank Negara Indonesia menguatkan bauran kebijakan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi, dan juga bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.
Upaya yang disebutkan didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial lalu akselerasi digitalisasi kegiatan pembayaran yang dimaksud ditempuh Bank Indonesia.
"Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural pemerintah wajib terus diperkuat untuk menggerakkan sektor perekonomian yang tersebut dapat mengangkat tenaga kerja," kata Perry.
Artikel ini disadur dari BI: Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga didukung permintaan domestik