BI Malang: Ada enam upaya untuk menggalakkan perekonomian area

BI Malang: Ada enam upaya untuk menggalakkan perekonomian area

Pasuruan – Kantor Perwakilan Bank Nusantara (BI) Malang mengemukakan ada enam upaya yang dimaksud mampu diwujudkan untuk menyokong pertumbuhan perekonomian daerah.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Jawa Timur, Dedi Prasetyo mengemukakan sedikitnya ada enam yang tersebut mampu direalisasikan pemerintah tempat untuk menyokong peningkatan perekonomian dalam wilayah masing-masing.

"Yang pertama, penguatan akselerasi pembangunan ekonomi daerah, baik di sektor produktif maupun pengerjaan infrastruktur juga konektivitas. Kedua, penguatan sektor bidang dengan menyokong proses pengolahan lebih lanjut pertanian, diantaranya intensifikasi serta pengaplikasian teknologi pertanian. Selain itu, penguatan intermediasi perbankan, khususnya pada sektor padat karya," kata Dedi dalam sela "Diseminasi Perkembangan Perekonomian Terkini" di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu.

Upaya yang mana ketiga, lanjutnya, penguatan perekonomian syariah lalu menggalakkan bidang usaha mikro kecil kemudian menengah (UMKM) naik kelas. Selain itu, menguatkan biosfer hasil halal, keuangan syariah lalu pemasaran halal lifestyle.

Keempat, katanya, menguatkan keuangan area dengan elektronifikasi pajak daerah, meningkatkan kualitas layanan pemerintah, dan juga mengimplementasikan kartu kredit Indonesia. Sedangkan upaya kelima sanggup direalisasikan digitalisasi sistem pembayaran, yakni percepatan sistem pembayaran, khususnya melalui operasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), literasi keuangan digital, dan juga keamanan transaksi.

"Upaya keenam yang digunakan bisa saja dilaksanakan adalah pengendalian naiknya harga melalui perluasan neraca pangan, penguatan BUMD pangan serta kerja serupa antar-daerah (KAD)," kata Dedi.

Menyinggung gerak naiknya harga dalam beberapa jumlah wilayah dalam wilayah kerja BI Malang, Dedy mengutarakan pada November 2024 Malang dan juga Probolinggo mengalami pemuaian 0,24 persen month to month (mtm) didorong kelompok makanan minuman lalu tembakau juga kelompok perawatan pribadi.

Sedangkan laju kenaikan harga pada 2024 menunjukkan tren penurunan serta terjaga di rentang sasaran naiknya harga 1,5 hingga 3,5 persen. "Inflasi yang terkendali ini didukung oleh penurunan naiknya harga kelompok makanan minuman dan juga tembakau," katanya.

Sementara itu, operasi yang menggunakan QRIS menunjukkan hal yang tersebut menggembirakan. Dari tujuh kota/kabupaten di wilayah kerja BI Malang, enam ke antaranya mengalami tren peningkatan transaksi.

Peningkatan ini terlihat dari perbandingan data pada Januari lalu Oktober 2024. "Transaksi pengaplikasian QRIS terkonsentrasi ke Malang Raya, namun wilayah pada sekitarnya mengalami pertumbuhan cukup tinggi," katanya.

Di Daerah Perkotaan Malang, proses penyelenggaraan QRIS mencapai 66 persen. Disusul, Wilayah Malang 11 persen dan juga Perkotaan Batu sebesar 7 persen, Daerah Perkotaan Pasuruan 6 persen, Wilayah Pasuruan 4 persen, Pusat Kota Probolinggo 4 persen, kemudian Daerah Probolinggo sebesar 2 persen.

"Di Pusat Kota Malang cuma 66 persen, Daerah Malang 11 persen, ditambah Daerah Perkotaan Batu sebesar 7 persen, sehingga mencapai 84 persen. Artinya, Malang Raya mendominasi untuk pemanfaatan proses QRIS," ujarnya.

Artikel ini disadur dari BI Malang: Ada enam upaya untuk mendorong perekonomian daerah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *