BI diprediksi lebih lanjut fokus jaga keseimbangan stabilitas juga peningkatan

BI diprediksi lebih tinggi lanjut fokus jaga keseimbangan stabilitas juga peningkatan

Ibukota – Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyimpulkan Bank Negara Indonesia (BI) lebih banyak fokus mempertahankan keseimbangan antara stabilitas lalu pertumbuhan, alih-alih nilai tukar rupiah.

Hal itu merespons kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 bps bermetamorfosis menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Pemimpin wilayah (RDG) Januari 2025.

“BI memberikan perhatian lebih lanjut pada indikasi perlambatan kenaikan harga kemudian dunia usaha domestik, meskipun ada tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat volatilitas global,” kata Asmoro, diambil di dalam Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan volatilitas lingkungan ekonomi belakangan ini telah dilakukan memberi tekanan pada rupiah, khususnya terkait dengan ketidakpastian kebijakan Amerika Serikat dan juga kemungkinan penurunan Fed Fund Rate (FFR) yang digunakan diproyeksi sebesar 25-50 bps tahun ini.

“BI mencatatkan data adanya tekanan terhadap mata uang, sehingga meningkatkan upaya untuk melindungi stabilitas melalui intervensi langsung, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan juga stabilisasi bursa obligasi,” kata beliau lagi.

Cadangan devisa Nusantara pada Desember 2024 tercatat lebih tinggi lebih tinggi pada 155,7 miliar dolar AS, dibandingkan 146,4 miliar dolar Amerika Serikat pada Desember 2023. Asmo menyimpulkan perkembangan itu menunjukkan kapasitas yang lebih lanjut besar di upaya menstabilkan mata uang.

Sementara tantangan global, seperti kebijakan fiskal ekspansif Negeri Paman Sam serta eskalasi kembali pertempuran dagang, disebut dapat mempengaruhi pemulihan global ke depan.

Angka naiknya harga domestik terbaru tercatat sebesar 1,57 persen pada Desember 2024, mendekati batas bawah target pemuaian BI dalam kisaran 1,5-3,5 persen. BI pun menurunkan proyeksi peningkatan dunia usaha Tanah Air pada 2025 berubah menjadi 4,7-5,5 persen, dari estimasi sebelumnya 4,8-5,6 persen.

Sedangkan Bank Mandiri memperkirakan dunia usaha Tanah Air akan bertambah relatif stabil ke hitungan 5,1 persen tahun ini dengan pemuaian terus rendah dalam 2,38 persen (yoy) pada akhir 2025.

Oleh oleh sebab itu itu, Asmo masih mengawasi ruang untuk penurunan suku bunga lebih besar lanjut, tetapi hal ini akan bergantung pada arah kebijakan Amerika Serikat juga dampaknya terhadap stabilitas pangsa keuangan.

“Kami memperkirakan BI dapat menurunkan suku bunga sebesar 50 bps tahun ini, menghadirkan suku bunga acuan ke 5,5 persen pada akhir 2025,” ujar Asmo.

BI-Rate sebesar 25 bps berubah jadi berada di dalam level 5,75 persen. Suku bunga deposit facility turun 25 bps berubah menjadi pada level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps berubah menjadi di level 6 persen.

Artikel ini disadur dari BI diprediksi lebih fokus jaga keseimbangan stabilitas dan pertumbuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *