Ibukota Indonesia – Direktur Pembangunan PT Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyampaikan layanan operasi Short Selling lalu Intraday Short Selling (IDSS) bagi penanam modal institusi domestik juga penanam modal asing masih mengantisipasi hasil evaluasi paling cepat pada tahun 2026.
“Untuk penanam modal asing kemudian pemodal institusi domestik, itu nanti kita evaluasi di tahap kedua waktunya nanti kita tentukan, tetapi paling cepat adalah satu tahun,” ujar Jeffrey di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan proses Short Selling serta IDSS tahap pertama paling tak akan berjalan selama satu tahun, yang cuma diperuntukkan bagi pemodal individu domestik.
“Jadi untuk satu tahun pertama, Short Selling dan Intraday Short Selling itu belaka diperuntukkan bagi pemodal perorangan domestik,” ujar Jeffrey.
BEI segera meluncurkan Short Selling lalu IDSS pada kuartal II-2025, yang tersebut diharapkan akan memberikan lebih besar sejumlah opsi strategi bagi investor, teristimewa ketika pangsa mengalami fluktuasi tinggi pada waktu singkat
Saat ini, sejumlah tiga Anggota Bursa (AB) telah lama siap untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, yaitu Ajaib Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan juga Semesta Indovest Sekuritas yang mana progressnya telah mencapai 90 persen.
Selain itu, ada sebanyak 27 AB yang digunakan menyatakan minatnya untuk dapat memfasilitasi kegiatan Short Selling kemudian IDSS, dengan sembilan telah dilakukan di persiapan untuk bisa jadi mendapatkan izin sebagai AB Short Selling.
Bagi pemodal ritel domestik yang tersebut ingin berpartisipasi di operasi tersebut, harus membuka akun Short Selling pada sekuritas yang sudah memiliki lisensi sebagai AB Short Selling, lalu mempunyai dana minimal sebesar Rp50 juta.
Selain itu, minimal sudah ada enam bulan terdaftar sebagai pemodal dalam pangsa modal Indonesia, dan juga harus melakukan pembelian saham yang dimaksud telah terjadi dikerjakan Short Selling ke akhir hari untuk penyelesaian transaksi.
Artikel ini disadur dari BEI: “Short selling” bagi institusi dan asing tunggu evaluasi di 2026
