Ibukota Indonesia –
Jumlah saham syariah yang dimaksud tergabung pada Ukuran Saham Syariah Tanah Air (ISSI) sudah meningkat 75,6 persen bermetamorfosis menjadi banyaknya 641 saham syariah selama kurun waktu lima tahun terakhir sejak tahun 2018.
"Yang mana pada waktu itu (2018) belaka ada sebanyak 365 saham syariah," ujar Jeffrey di Jogja Sharia Pemodal City (JOINSTORY) 2024 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Jeffrey menjelaskan saat ini total jumlah keseluruhan saham syariah sebesar 68 persen dari total saham yang mana tercatat dalam BEI yang digunakan sebanyak-banyaknya 941 saham.
"Transaksi saham-saham syariah juga sudah ada mendominasi," ujar Jeffrey.
Berdasarkan data yang digunakan dihimpun dari Anggota Bursa (AB) penyelenggara Shariah Online Trading System (SOTS), jumlah keseluruhan pemodal syariah Tanah Air meningkat tiga kali lipat dari sebanyak-banyaknya 44.000 penanam modal pada tahun 2018 menjadi sebanyak-banyaknya lebih tinggi dari 164.000 penanam modal pada Oktober 2024.
Dalam kesempatan ini, BEI dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesi (KSEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Jogja Sharia Pihak yang Berinvestasi City (JOINSTORY) 2024.
Acara ini meliputi bervariasi kegiatan, di antaranya penganugerahan penghargaan, talk show, entertainment dan capacity building Galeri Penyertaan Modal Syariah (GIS) BEI.
"Kami berharap diadakannya acara ini semakin sejumlah komunitas berpartisipasi bergerak berubah jadi pemodal pangsa modal syariah, serta semakin banyak Galeri Penyertaan Modal (GI) syariah yang tersebut didirikan khusunya di wilayah Yogyakarta," ujar Jeffrey.
Dari total 164.000 pemodal syariah di dalam bursa modal Indonesia, Jeffrey menjelaskan bahwa sekitar 6 persen atau 10.000 pemodal syariah berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Semoga acara ini dapat menambah pemahaman kita tentang penanaman modal syariah dan juga menyokong pembangunan dunia usaha dan juga konstruksi bursa modal yang dimaksud lebih tinggi inklusif kemudian berkelanjutan," ujar Jeffrey.
Artikel ini disadur dari BEI: Kapitalisasi saham syariah capai Rp7.256 triliun per Oktober 2024