Berita  

BEI: 13 AB antre fasilitasi perdagangan Single Stock Futures

BEI: 13 AB antre fasilitasi perdagangan Single Stock Futures

Ibukota Indonesia –

Direktur Pembangunan PT Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa pada waktu ini terdapat 13 anggota bursa (AB) berada pada pipeline (antrean) untuk memfasilitasi perdagangan item derivatif baru, yaitu Single Stock Futures (SSF).

Saat ini, telah terjadi terdapat tiga AB yang tersebut sudah pernah memfasilitasi perdagangan SSF, di dalam antaranya PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia, dan juga PT Phintraco Sekuritas.

"Di pipeline kita, masih ada 12 sampai 13 AB yang mana kesiapannya tentu bervariasi," ujar Jeffrey ke Gedung BEI, Jakarta, Selasa.

Dari banyaknya 12 sampai 13 AB pada antrean itu, ia memperkirakan para AB yang disebutkan akan siap memfasilitasi perdagangan SSF pada kuartal I 2025 atau kuartal II 2025.

"Mungkin mampu siap pada awal tahun (2025), di dalam kuartal I, kemungkinan besar ada sebagian yang mana dalam kuartal II 2025 juga seterusnya," ujar Jeffrey.

Terkait hasil SSF ini, Jeffrey menjelaskan bahwa ke depan BEI masih akan fokus untuk menambah AB sebagai upaya agar pelayanannya lebih tinggi luas.

Pihaknya pun belum berusaha mencapai kontribusi SSF terhadap rata- rata nilai proses harian (RNTH) dalam bursa.

"Karena tadi itu kita belum menetapkan nilai kegiatan untuk derivatif. Jadi, kontribusinya terhadap RNTH juga mungkin saja belum kita tetapkan pada waktu ini," ujar Jeffrey.

Barang derivatif SSF diperkenalkan menggunakan anggota Ukuran LQ45 sebagai konstituen underlying, yang dimaksud merupakan lima saham yang likuid kemudian miliki fundamental baik, dalam antaranya BBRI, BBCA, MDKA, TLKM, juga ASII.

Jeffrey mengatakan pihaknya pada waktu ini sedang menjajaki underlying dari indeks-indeks bursa saham global.

"Kita juga sedang menjajaki untuk underlying index asing. Kalau untuk SSF ataupun nanti Angka Futures yang dimaksud meluncurkan kan bursa. Nah, yang mana indeks luar negeri pada waktu ini bursa sedang pada serangkaian diskusi dengan pemegang lisensinya. Kalau ke Jepun ya tentu dengan Nikkei, kalau dalam Hong Kong tentu dengan Hang Seng kita diskusi," ujarnya.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan SSF merupakan item derivatif baru sebagai perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk mengirimkan atau membeli suatu saham dalam masa depan dengan nilai tukar yang digunakan sudah ditentukan.

 
Ia menjelaskan SSF memiliki kelebihan dibandingkan hasil penanaman modal lainnya, diantaranya, pertama, SSF adalah penanam modal dapat melakukan lindung nilai (hedging) berhadapan dengan portofolio dari pergerakan tarif saham underlying.
 
Kedua, SSF dapat digunakan sebagai alternatif penanaman modal bagi pemodal untuk sarana profit optimasi, baik ketika keadaan lingkungan ekonomi sedang bullish maupun bearish.
 
Ketiga, dana yang dimaksud dibutuhkan pemodal berjauhan lebih tinggi kecil dibandingkan membeli saham secara langsung, dikarenakan SSF ditransaksikan secara leverage, juga ke empat, realisasi keuntungan pemodal didapatkan lebih besar cepat oleh sebab itu penyelesaian SSF diselesaikan secara tunai pada 1 hari bursa (T+1).

Artikel ini disadur dari BEI: 13 AB antre fasilitasi perdagangan Single Stock Futures

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *